Mohon tunggu...
Zasmi Arel
Zasmi Arel Mohon Tunggu... -

Blogger yang senang menulis tapi belum menjadi penulis dan senantiasa bermimpi menjadi penulis dengan buah karya hasil dari yang ditulis..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Testimonial Buat Timnas Indonesia dan Uncle Wim Bijsbergen

8 September 2011   01:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:09 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_133517" align="alignnone" width="600" caption="sumber foto: catatanbola.com"][/caption] Geliat sepak bola di tanah air kembali muncul. Dimulai dari masuknya tim kebanggaan kita, Tim Nasional (Timnas) Indonesia, dalam babak Prakualifikasi Piala Dunia 2014. Tidak ada yang bisa menduga apa yang akan terjadi,tapi yang pasti masyarakat terlanjur bangkit semangatnya untuk menyaksikan Tim Sepak bola Indonesia berlaga di kanca pertandingan International. Laga Piala AFC tahun lalu berperan besar dalam menumbuhkembangkan rasa cinta masyarakat kepada Timnas kita ini. Mencermati beberapa pertandingan Timnas kita dalam pertandingan persahabatan dan babak kualifikasi melawan Iran dan Bahrain (6 September 2011), sempat membuat kita, terutama saya sendiri, yang menyaksikan menjadi deg deg an alias tegang. Kalau saya pribadi boleh menilai dari dua laga awal tersebut, kualitas permainan Timnas kita masih relative di bawah Iran dan Bahrain. Itu penilaian pribadi saya lhoo…. Jangan disamakan dengan penilaian para pakar dan pengamat sepakbola kawakan. Nah… mungkin saya ada komentar, kritikan atau pesan terbuka kepada Tim kita, khususnya dari pengamatan laga terakhir melawan Bahrain. Bung Markus Harison….. Good job bro… ente sudah menunjukkan usaha yang terbaik. Hanya saja perlu diperhatikan titik lemah ente terhadap bola-bola yang memantul dan bola atas, kalo ente mau keluar sarang saran ane sambil main feeling, jangan sampai posisi keluarnya ente terlalu maju dari gawang. Ini yang ane amatin, beberapa kali posisi maju ente terlalu ke depan meninggalkan gawang, ini sangat membahayakan Bung. Tapi yang ngerasain dan yang bisa ngukur situasi saat itu adalah ente sendiri bro… karena itu kenapa ane tadi bilang gunain feeling ente dengan baik. Terus kalo kemasukan gol duluan jangan grogi and esmosi bro, jangan pula terlalu ngebayangin wajah sedih Mbak Kiki di kursi penonton ngeliat gawang ente dijebol. Tarik nafas dalam dan…. kembali fokus… kus..kus… (seperti ujung nama ente…hehehe)…. Tapi biar kata banyak yang meragukan kemampuan ente, menurut ane… manakala ente dinobatkan sebagai penjaga gawang utama, hilangkan bayangan atau persepsi orang tersebut, laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan konsentrasikan pikiran serta tenaga hanya pada permainan dan gempuran lawan di lapangan, bukan pada anggapan negative orang atau pada wajah Mbak Kiki…. (yaaa… sekali-sekali boleh laah…. tapi cepat-cepat konsentrasi lagi ya bro…hehehe). Boaz Solossa…. Welcome bro…. semoga pulang sebentar ke kampung halaman kemarin akan menambah semangat dan motivasinya ya bro. Terobosan-terobosan yang ente lakukan cukup yahut, begitu juga umpan-umpan ente… mantab dan tepat ke kawan, tetap pertahanin bro dan ingat … jaga nafsu untuk nge-gol-in sendiri. Ente ada di lini depan, kerjasama tim harus diutamakan. Biar kata misalnya gol dicetak oleh teman yang lain, tapi kalo itu bola hasil umpan tari ente, seluruh masyarakat Indonesia pasti akan mengelu-elukan ente juga kok bro. So, pertahankan semangat menerobos, kerjasama, dan tentunya mencetak gol….Sssst…. dengar punya dengar nama ente cukup diperhitungkan di bursa persepakbolaan dunia, naaah…. Jangan issue atau gossip (syukur-syukur benar adanya) sebagai motivasi yang tinggi untuk menunjukkan diri dan mengharumkan nama bangsa… Ane yakin ente bisa…” Christian Gonzales….. Ente emang yahuuut kang…. Biar kate akang dipercayain sebagai ujung tombak di lini depan, tapi kerjasama akang dengan kawan juga asyik… saluut…salutt… Waah… pasti sakit ya kang diganjal, diapit, disikut, dan dijaga ketat oleh pemain lawan, tapi saran ane sih jangan terlalu terpancing dengan “godaan-godaan” lawan tersebut kang… Akang Gonzales harus tetap fokus untuk mencetak gol buat Indonesia. Kembalilah kepada konsentrasi seperti yang akang Gonzales tunjukkan waktu bertarung di laga Piala AFC dan beberapa laga persahabatan. Buat ane di sana akang Gonzales terkesan sebagai pemain yang “sangar tapi bersih”…. bersih dari kartu maksudnya… (disamping juga bersih penampakkannya…hahaha). Mas Bambang BP…. Ane kagak tau mau ngomong apa tentang ente, pokoknya tob abis. Ente sejauh ini berhasil menjalankan tugas sebagai Kapten (sebagus ketika tugas itu diemban Firman Utina) yang diamanatkan pelatih. Bahkan ane bilang ente dan Firman sama-sama oke sebagai Kapten, kontrol bola dan umpan-umpan bola ente ke teman oke, sundulan kepala ente yahut punya, tendangan bebas ente juga mantab (kadang-kadang masih melenceng dikit… hihihi), kontrol esmosi ente juga bagus dan ane acungin jempol, lalu kalo jatuh ente juga tidak berlama-lama (kecuali kalo emang sakit banget ya mas…hehehe), kerjasama ente di semua lini khususnya lini depan juga oke… terus begitu mas…. Dan pastinya terus berusaha mencetak gol…. Ssst…mumpung dipercaya bermain dari awal dan mengomandoi tim, tunjukkan… tunjukkan kepiawaian mu Kang Mas Bambang…. Bang Firman Utina…. Dirimu adalah salah satu pemain favorit ane… makanya manakala ente diganti ane malah jadi was was dan bertanya-tanya sendiri…kira-kira siapa nih yang bisa berperan membagi bola sebaik yang ente lakuin… hahaha. Ketika ditunjuk kapten tim pun ente oke punya. Kalo ane sih ngeliat ente seperti kiasan “pendek-pendek cabe rawit, kalo digigit pedasnya langsung nendaaaang….” Terus lah begitu bang… jaga esmosi, kendalikan permainan dengan memberikan umpan yang mantab, dan bantu ngademin esmosi yang lain ya bang kalo lagi pada grogi akibat kemasukan gol…. Insya Allah abang akan jadi pemain besar… (ee… sekarang kan sudah ya….). Muhammad Ridwan …. Dirimu tak kalah mantab kang… terobosan ente dari lini sayap sering tidak terduga-duga, terutama oleh lawan tentunya. Ente beberapa kali juga terbukti menjadi sumber bola yang akurat dan berakhir dengan gol. O iya kang.. berhubung posisi akang Ridwan sebagai ujung tombak di lini sayap, semoga tetap ingat dengan kerjasama tim ya kang. Keputusan yang tepat akan membuahkan hasil yang akurat, kalo memang mengumpan bola ke teman yang di depan gawang adalah lebih baik kenapa tidak? Percaya deh kang… jika gol, orang akan ingat dua-duanya, baik yang meng-gol-kan maupun yang mengumpan bola… Pertahankan pola permainan akang. Tapi masukan dikit nih (dikit aja..)… jaga esmosi ya kang, terus…. mbok ya kalo lagi main ekspresinya jangan terlalu tegang gitu atuh kang… Bersainglah dengan ekspresi para pemain bule itu kang…. sangar tapi wajahnya masih kelihatan santai….:-) Ahmad Bustomi…. waah.. ente disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di lini tengah bergandengan dengan Bang Firman…selamat yak…. terima dan sikapi anggapan itu dengan professional bro…. bikin anggapan itu untuk memotivasi diri untuk senantiasa lebih baik dan baik lagi. Permainan ente emang bagus bro, pesan ane adalah jangan terlalu lama memainkan (mengocek) atau mengutak atik bola di kaki sendiri… ini sangat ane pesenkan supaya ente perhatikan, mungkin agak dikurangi mengocek bola ke arah kanan bro, beberapa kali ane perhatiin ini menjadi kelemahan ente. Ketika ente mengocek bola (dengan kaki kanan) ke arah kanan (samping kanan) tanpa ente sadari tiba-tiba pemain lawan memotong atau tepatnya merebut itu bola dan melenggang lepas menuju kotak finalti… kalo menurut pengamatan ane sih ini terlalu berbahaya karena terbukti beberapa kali bola ente dicolong dengan cara begini. Sekali lagi maaf ya bro… bukan untuk melemahkan, ini hanya sepengamatan ane…. yang penting tetap semangat dan konsentrasi dan lekas pulih dari cideranya ya bro… Haryono… syukurlah… akhirnya akang Haryono cepat pulih dari cidera waktu nge-golin di gawang Palestina pada laga persahatan tempo hari… hmmm… kalo ngeliat rambut panjang akang.. ane jadi ingat pemain bola Belanda jaman baleha… kalo gak salah Ruud Gulid (kira-kira begitulah nulisnya), cuma bedanya kalo dia rambutnya gimbal sementara akang lurus.. hahaha (gak sama blass ya kang…). Anyway… permainan akang menurut ane cukup taktis… hanya saja esmosi kudu dikendalikan ya Kang. Beberapa kali laga ane perhatiin akang malah terkesan main kasar dan berbuah kartu kuning. Sayang banget kan kang… So, tetap bermain dengan rapi kang, mengumpan bola ke teman dan juga membantu lini depan sebagaimana yang sudah sering akang lakukan, tentunya bisa mencetak gol lagi…. Bang Ferdinand Alfred Sinaga…..Horas bang!…. abang kita yang satu ini ane liat punya potensi besar sebagai pasukan penyerang. Postur tubuh oke, pergerakan cepat, dan cara memainkan bola juga asyik. Umpan terobosan dan juga serangan balik kadang merepotkan lawan. Yang penting tetap perhatikan dan pertahankan kerjasama dengan tim di lini depan ya Bang. Dan satu lagi, pertahankan juga kontrol esmosi abang… sejauh pengamatan ane abang salah satu yang bisa memainkan esmosi dengan baik. Muhammad Nasuha, Hamkah Hamzah, Benny Wahyudi, Muhammad Roby, ente semua adalah bentengnya tim kita… perkuat benteng tim kita dengan penuh pengorbanan… jangan ragu-ragu menempel lawan, jangan gentar dengan badan lawan yang gede kekar dan postur tubuh yang tinggi, jangan terlalu lama bermain-main dengan bola… apalagi ketika posisi kita ketinggalan gol dan sisa waktu pertandingan sudah semakin menipis, jangan menunggu bola dan lawan masuk daerah finalti, yang terbaik adalah bagaimana caranya justru menggiring bola dan lawan menjauh dari kotak finalti. Hati-hati dengan perangkat off side, hati-hati juga dengan umpan lambung dan terobosan lawan dari sayap kanan dan kiri, boleh maju ke depan, tapi selekas kilat mundur… Pokoknya bagaimana caranya jangan sampai menunggu bola dan lawan masuk wilayah finalti, disamping membuat jantung ane yang melihatnya mau copot, juga berbahaya bro… Beberapa kali gol terjadi justru karena beberapa kondisi diatas…  tetap semangat bos… pertahankan gawang kita bila perlu sampai titik darah penghabisan (upsss…. Jangan ah bro… kalau sampai titik darah penghabisan nanti dunia jadi heboh….hahaha). Mas Supardi…. Biar kata seringkali duduk di bangku pemain cadangan, namun ketika diturunkan ente cukup cepat menyesuaikan diri. Pertahankan umpan-umpan langsung ke teman mas, jangan terlalu lama memainkan bola di kaki sendiri, dan jaga esmosi. Irfan Bachdim, Tony Sucipto, Wahyu Wijiastanto, dan I Made Wayan… sabar ya bro… Uncle Wim Rijsbergen….yang kudu diperhatiin adalah barisan pertahanan kita. Sebagai gambaran nyata dari saya, jujur, menyaksikan permainan Timnas mulai dari pertandingan melawan Turkmenistan, Palestina, Yordania, Iran dan terakhir Bahrain, begitu lawan memasuki wilayah pertahanan (finalti) kita pasti deh jantung saya deg deg gan. Kenapa? Yang pasti beberapa kali saya perhatikan, lawan begitu cepat melenggang bebas sampai ke depan gawang…bahkan akhirnya gol,  artinya tidak ada pemain kita yang menempel ketat atau menyambut pergerakan lawan tersebut. Pemain kita terlalu fokus ke belakang dan baru menghadang lawan pada wilayah finalti. Coba Uncle Wim bandingkan dengan pertahanan di kubu lawan, begitu Gonzales atau Bambang atau Boaz atau siapapun yang masuk ke wilayah pertahanan (finalti) mereka langsung “disikat” “disambut” dan “dihadang”dengan sekuat tenaga demi menyelamatkan areal gawang supaya terbebas dari keberadaan tim kita. Sementara tim kita ketika menghadapi situasi yang sama sepengamatan saya lebih banyak “menunggu” dan “menanti” bola dan lawan sampai sebegitu dekat dengan areal gawang….dan ketika sudah begitu jantung saya semakin deg deg an…  hehehe… Terus terhadap lini pertahanan kita …. seringkali pemain kita terlalu lama (asyik) mempermainkan bola dan begitu ketemu lawan sekaliber Iran dan Bahrain yang pergerakannya sangat cepat malah kecolongan dan membahayakan gawang kita sendiri. Untuk lini tengah, beberapa peran seperti Abang Firman dan juga Mas Bambang (sesekali) sangat bagus. Sangat bagusnya dimana? Bola tidak terlalu lama dimainkan di kaki sendiri, umpan-umpan yang diberikan akurat dan tindakan mengawal lawan juga bersih. Hal yang perlu diperbaiki di lini tengah ini adalah kebalikannya, memainkan bola terlalu lama berputar-putar di kaki sendiri sangat membahayakan dan maaf… membosankan bagi kami yang menonton… membosankan dalam artian bahwa tindakan itu beberapa kali justeru membahayakan gawang sendiri, manakala secara tiba-tiba lawan merebut bola dan melenggang dengan cepat ke wilayah gawang tanpa pengawalan ketat dari tim kita. Adapun untuk barisan depan, yang perlu Uncle Wim perhatikan adalah kerjasama dan ego masing-masing personal. Tanamkan kepada tim (terutama di lini depan) untuk tetap mengedepankan kerjasama. Berupaya untuk mencetak gol sendiri adalah sah-sah saja sepanjang peluangnya memang tepat, namun ketika peluang itu ternyata lebih baik jika dilakukan oleh teman yang berdiri bebas untuk mencetak gol akan lebih elok lagi…. bukan begitu Uncle Wim? Pokoknya buat Uncle Wim tetap semangat, genjot terus semangat Tim Nasional Indonesia dan yang terpenting adalah belajar lah dari kekalahan dan kesalahan yang sudah terjadi. Untuk Para Suporter… asli bro, ane juga sebel, kesal dan deg deg an menyaksikan beberapa pertandingan tim nasional kita, apalagi yang terakhir melawan Bahrain. Di kandang sendiri kok bisa-bisanya kita dikalahkan. Namun sekali lagi bro… bola itu bulat, peluang dalam pertandingan ada dua, menang atau kalah. Biar kata sama-sama kesal entah itu karena keunggulan/kemenangan tim lawan atau juga karena geregatan melihat permainan tim nasional kita sendiri, sportivitas harus tetap kita jaga bro. Kejadian penghentian sementara pertandingan melawan Bahrain karena petasan sadar atau tidak berdampak buruk pada persepsi luar terhadap persepakbolaan Indonesia. Mungkin kemarin Ketua PSSI dan Tim Penyelenggara akhirnya bisa merayu Uncle Bule perwakilan AFC (yang diwujudkan dengan pelukan antara Ketua PSSI dengan Uncle Bule tersebut). Namun kejadian tersebut pastinya disaksikan oleh dunia… dan… ane gak bisa berkomentar lagi bro… begitu melihat kursi rombongan Presiden kita uda kosong, kebayang deh betapa marahnya Presiden menyaksikan di depan matanya sendiri kejadian yang memalukan tersebut. Beberapa pihak memandang negatif sikap Presiden ini… ketika kalah Presiden menyalahkan supporter, coba kalo menang… begitu kira-kira anggapan negatif kepada Presiden kita. Tapi ane lebih setuju dengan pendapat Pakar Sosiologi kita, Bapak Imam Prasodjo, sepertinya gak ada Presiden yang gak malu dan marah dengan kejadian seperti itu yang terjadi tepat dihadapan mata beliau. Untuk Bapak Presiden dan rombongan…. Hmmm… maafin ulah Suporter kita ya Pak. Ternyata memang susah untuk merubah budaya sportivitas sebagian pihak ya Pak. Hal yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kejadian seperti itu supaya tidak terulang lagi adalah memperketat aturan main kepada barang bawaan siapapun yang akan masuk ke GBK. Tapi bilang juga dengan tim keamanan kita, jangan terlalu over protective juga ya pak…. Nanti nontonnya malah gak asyik… kasian dengan mereka yang benar-benar berniat untuk menonton secara tertib dan berani bayar mahal… hehehe… Eeee… ini cuma pendapat dan masukan saya lho Pak… saya jangan dipanggil ke Istana ya Pak… Yaa… semoga persepakbolaan kita semakin membaik dan semoga Timnas kita bisa membawa harum nama bangsa. Harum disini tidak hanya diwujudkan dengan perolehan kemenangan, tapi bisa juga ditunjukkan dari sikap sportivitas kita yang tinggi baik sebagai pemain maupun sebagai pendukung (supporter). Sekali lagi ini hanya sekedar komentar dan pesan selintas pintas dari saya sebagai warga negara biasa yang turut mendoakan kemajuan persepakbolaan Indonesia. Bila ada yang tersinggung mohon dimaafkan dan bisa ada yang tersanjung mohon kiranya dapat disikapi dengan arif dan professional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun