Mohon tunggu...
Zaskia Nurismi Lingga
Zaskia Nurismi Lingga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis amatir yang perlu banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Web Parafrase untuk Menghilangkan Jejak ChatGPT

10 Januari 2024   13:30 Diperbarui: 10 Januari 2024   13:53 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

     ChatGPT adalah chatbot berbasis teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya secara canggih. Banyaknya penggunaan ChatGPT membuat orang mencari cara agar tidak ketahuan mengutip kalimat dari ChatGPT dengan menggunakan Web Parafrase. Web Parfrase adalah sebuah platform atau alat daring yang dirancang untuk mengubah atau merestrukturisasi teks dari sumber asli ke dalam bentuk yang baru dengan kata -- kata yang berbeda tetapi mempertahankan makna yang sama atau serupa.

     ChatGPT digunakan untuk membantu menghasilkan ide konten, esai, bahkan menyelesaikan pertanyaan matematika dan ChatGPT memiliki manfaat seperti kemampuan untuk menjawab pertanyaan dan memahami konteks dari sebuah percakapan, kemampuan untuk memberikan respon yang realistis dan mirip dengan cara manusia berbicara, dan kemampuan untuk mempelajari pola dan gaya Bahasa yang berbeda -- beda dari berbagai sumber data. Web Parafrase adalah sebuah web yang biasa digunakan untuk menguraikan kembali teks yang dibuat penulis dengan bahasa sendiri tanpa mengubah artinya supaya tidak terlalu banyak mengutip, lalu manfaat Web Parafrase yaitu membantu menghapus plagiatrisme, menghemat waktu, dan meningkatkan kualitas konten.

     ChatGPT dan Web Parafrase adalah dua konsep yang berbeda dalam penggunaan Bahasa alami dan pemrosesan teks, namun keduanya dapat memiliki keterkaitan tergantung konteks penggunanya. Dalam Pembangunan chatbot yang menggunakan ChatGPT sebagai basisnya, Web Parafrase bisa digunakan untuk memodifikasi atau menyusun ulang respon yang dihasilkan oleh ChatGPT. Web Parafrase juga dapat digunakan untuk menambah variasi dalam respon yang terdengar monoton dan dapat membantu menghindari kemungkinan kesamaan teks dengan sumber asli atau respon sebelumnya.

     Beberapa platform atau layanan dapat menggunakan algoritma atau deteksi otomatis untuk mengenali penggunaan ChatGPT. Maka dari itu, peningkatan penggunaan Web Parafrase untuk menyamarkan identitas ChatGPT memiliki beberapa alasan, yaitu penggunaan Web Parafrase bertujuan untuk mengatasi masalah plagiatrisme, terutama jika teks yang dihasilkan oleh ChatGPT serupa atau mirip dengan sumber aslinya. Untuk merombak atau memodifikasi respon yang dihasilkan oleh ChatGPT pengguna teknologi AI menggunakan Web Parafrase dan  pengguna berharap dapat menghindari pendeteksian ini. Hal ini bisa memperluas variasi respon dan membuatnya terdengar lebih manusiawi.

     Munculnya web parafrase dan teknologi seperti ChatGPT telah memberikan tantangan baru dalam bidang pendidikan. Penggunaan web parafrase dapat mendorong siswa untuk mengandalkan alat-alat ini untuk menyusun ulang teks tanpa pemahaman yang baik terhadap materi. Ketika siswa atau mahasiswa mengandalkan alat parafrase atau teknologi seperti ChatGPT untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka, hal itu dapat menghambat pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis dan membuat mereka tidak terlatih dalam mengembangkan ide -- ide karena terlalu bergantung pada alat -- alat tersebut.

     Penggunaan Web Parafrase secara berlebihan cenderung mengurangi kualitas konten. Alat -- alat ini sering kali tidak mampu menyajikan ide dengan baik atau menyampaikan informasi dengan cara tepat, sehingga menghasilkan teks yang sulit dipahami. Penggunaan Web Parafrase yang mungkin bermaksud untuk menghindari plagiarisme terkadang sering kali teks yang dihasilkan masih terlalu mirip dengan teks aslinya. Penggunaan Web Parafrase secara berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan terhadap alat tersebut, ini dapat mengurangi keterampilan seseorang dan kemampuan untuk menyampaikan ide secara orisinal dan unik. Hal ini juga dapat mengganggu konsistensi suatu tulisan, membuatnya terdengar aneh dan tidak alami.

     Alat -- alat untuk parafrase semakin berkembang dengan teknologi yang semakin canggih. Hal ini membuatnya sulit untuk secara efektif menghapus jejak ChatGPT karena algoritma yang digunakan semakin cerdas dalam menghasilkan teks yang sulit untuk dikenali sebagai hasil ChatGPT. Proses menghilangkan jejak ChatGPT dengan menggunakan alat parafrase bisa menjadi rumit dan memakan waktu. Menghilangkan jejak ChatGPT memiliki risiko bahwa teks yang dihasilkan menjadi sulit dipahami atau memiliki kesalahan gramatikal atau linguistik.

     Penggunaan Web Parafrase untuk menyembunyikan jejak penggunaan ChatGPT dapat menjadi permasalahan dalam beberapa situasi. Maka, memberikan informasi kepada pengguna tentang dampak negatif penggunaan alat parafrase untuk menyembunyikan identitas dapat membantu meningkatkan kesadaran mereka terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi. Dengan pemeriksaan manusia oleh staf khusus dapat membantu juga dalam mengidentifikasi teks -- teks yang disusun ulang menggunakan Web Parafrase, tetapi cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Cara mempersingkat waktunya bisa saja dengan mengembangkan platform yang menggunakan algoritma deteksi yang canggih untuk mengenali pola kalimat yang dihasilkan Web Parafrase.

     Dari sini dapat saya simpulkan, ChatGPT adalah chatbot berbasis teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya secara canggih. ChatGPT dan Web Parafrase adalah dua konsep yang berbeda dalam penggunaan Bahasa alami dan pemrosesan teks, namun keduanya dapat memiliki keterkaitan tergantung konteks penggunanya. Pendidikan yang terus berkembang dan menyesuaikan metode pengajaran membuat beberapa siswa maupun mahasiswa menyalahgunakan teknologi AI ini. Hal ini menyebabkan kurangnya pemikiran kritis dan juga tidak terlatih dalam mengembangkan ide -- ide kreatif lainnya. Dalam menanggapi maraknya penggunaan alat parafrase, penting bagi penulis untuk memahami bahwa sumber daya ini sebaiknya digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti kemampuan pribadi dalam menyampaikan ide dengan jelas dan orisinal. Selain itu, penting untuk diingat bahwa dalam banyak kasus, menekankan penghapusan jejak mungkin bukanlah pendekatan yang sepenuhnya efektif atau praktis, terutama jika hal itu mempengaruhi kualitas dan keterbacaan teks yang dihasilkan. Maka dari itu, penggunaan alat AI ini harus sangat diperhatikan dalam penggunaannya jangan ketergantungan ataupun hanya mengandalkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun