Mohon tunggu...
Zaskia Lusiani Ramadan
Zaskia Lusiani Ramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D4 Akuntansi Manajerial

I am a creative and hardworking individual with a deep passion for books and reading.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kecerdasan Buatan dalam Bisnis : Solusi Produktivitas atau Ancaman Bagi Pekerja?

19 Oktober 2024   20:08 Diperbarui: 19 Oktober 2024   20:43 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Artificial intelligence atau AI adalah teknologi yang dirancang untuk memungkinkan sistem komputer meniru kecerdasan dan kemampuan berpikir manusia. Di era yang serba digital ini, AI sudah marak diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam dunia bisnis. AI menawarkan berbagai kemudahan untuk menyelesaikan masalah. Namun, apakah kecanggihan AI benar-benar mampu membantu pekerjaan manusia dan menjadi solusi produktivitas atau justru ancaman bagi manusia untuk kehilangan pekerjaan? 

Kecanggihan AI yang berkembang sangat pesat ini bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi AI mampu menjadi alat yang sangat berguna untuk mempermudah segala pekerjaan manusia. Dalam dunia bisnis, AI bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan bisnis demi meningkatkan produktivitas, efisiensi operasional, dan mengoptimalkan proses bisnis. Salah satu pengadopsian teknologi AI adalah layanan customer service. Sebagai contoh, penggunaan chatbot berbasis AI yang mampu memberikan respons cepat dan akurat terhadap pertanyaan atau keluhan konsumen.

Disisi lain, kecanggihan AI bisa menjadi ancaman tidak bergunanya keahlian manusia dimasa depan. Saat ini, sudah banyak pekerjaan manusia yang tergantikan oleh AI. Bahkan pada tahun 2023 lalu, perusahaan IBM mengganti 7.800 karyawannya dengan AI. Keputusan tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran bahwa peran manusia dalam dunia kerja akan semakin terpinggirkan. Hal ini tentunya dapat membuat ketersediaan lapangan kerja semakin berkurang.

Tapi meskipun demikian, tidak berarti bahwa AI akan membuat kita benar-benar kehilangan pekerjaan. Sebagai teknologi, AI sejatinya dirancang untuk mendukung dan mempercepat pekerjaan manusia agar lebih efisien dan produktif. Ada beberapa hal yang tidak dimiliki oleh AI yaitu kemampuan emosional seperti empati, intuisi, dll. Harapannya manusia bisa lebih fokus pada kelebihan itu. Peningkatan keterampilan juga menjadi kunci agar kita dapat tetap relevan di dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.

Pada akhirnya, bagaimana kita merespon kecanggihan AI inilah yang menentukan bagaimana dampak AI terhadap masa depan manusia. Hindari ketakutan berlebih pada AI dan mulailah mempelajarinya, karena dengan itu kita bisa beradaptasi dan berkontribusi secara aktif pada era digital ini. Jika kita terlalu pasif atau terlena dengan kecanggihan teknologi tanpa meningkatkan keterampilan kita, bukan tidak mungkin di masa depan kita justru tergantikan dan menghadapi ancaman pengangguran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun