Mohon tunggu...
Repository
Repository Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Wirausaha muda dan pembisnis

Penulis artikel, puisi cerpen dll

Selanjutnya

Tutup

Diary

Harus Paham

4 Juli 2022   23:35 Diperbarui: 6 Juli 2022   09:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam tulisan ini bukan untuk menindasi satu sama lain apalagi mengurus, tertulisnya  tulisan ini adalah bentuk dari sebuah kekhawatiran dalam suatu hubungan per asmaraan para pasangan pada umumnya.

Terkadang sikap seseorang yang telah dibudak cinta alias bucin, mau bagaimana sikap seseorang yang iya cinta terhadap dirinya dia akan selalu gampang untuk memaafkan. Apalagi mereka itu sampai mempercayai mu "Pasangannya " 100 % boleh dibilang seperti itu. Walaupun prilaku atas timbal balik terhadap sikap bucinnya pasangan kalian, yang kiranya itu tidak menyakiti perasaan nya maka iya akan selalu belajar bagaimana menyikapi kalian, hanya saja mereka terlalu rapat dalam menutupi kesedihan yang sedang meraka alami. Selagi itu semua masih diluar batas,  terkecuali ketika seorang yang iya cintai melakukan kesalahan terbesar dalam artian perselingkuhan dan suka berbohong.  Mau Bagaimana pun caranya kesalahan tersebut tidak akan mudah untuk dimaafkan.  Dampak fatal dari kesalahan tersebut adalah putus nya suatu hubungan.

Walaupun yang awal mulanya seseorang tersebut diperbudakkan oleh cinta alias bucin, maka iya begitu mudahnya untuk melepaskan suatu hubungan yang sudah terjalin cukup lama, apalagi masih seumurah rambut jagung.

Terkadang hanya saja sikap timbal balik dari perbudakan cinta alias bucin yang terlalu gamblang alias terlalu dinampakkan oleh pasangan tersebut, justru dimamfaatkan sebagai ancaman terhadap seseorang yang bucin tersebut, soalah sikap dan perilaku yang dibuatnya seolah lucu, nyatanya sikap tersebut justru membuat pasangan kita akan selalu bersikap negatif, sehingga akan rentan terjadinya selisih faham yang akan berujung dengan sebuah perpisahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun