Oleh Zarmoni
Cerita Rakyat Kerinci Berasal dari daerah Siulak
Syahdan pada zaman dahulu kala, di sebuah dusun di Kerinci Provinsi Jambi, hiduplah sebuah keluarga sederhana, yang terdiri dari seorang ayah bernama Kasri, dan seorang ibu bernama Ratna. Mereka mempunyai seorang anak semata wayang, seorang gadis kecil bernama Puti Intan.
Keluarga tersebut hidup bahagia, anak semata wayang itu dimanja oleh kedua orangtuanya, sehingga ia tumbuh menjadi seorang gadis yang kerjanya hanya sibuk bermain setiap hari, sedangkan untuk memasak, mencuci pakaian, menyapu rumah, dikerjakan oleh ibunya.
Karena selalu dimanja oleh orangtuanya, Puti menjadi malas untuk mengerjakan apapun, ia senantiasa makan, minum, dan bermain bersama teman-temannya, bahkan ia malas untuk belajar mengaji ke surau.
Pada suatu hari ibunya akan berangkat kesawah untuk menanam padi bersama ayahnya. Sang ibu berkata “Puti, ibu akan kesawah bersama ayah, nanti tolong masakkan nasi dan angkat jemuran karena biasanya selepas zuhur hari akan hujan..” kata ibunya.
“Baik bu” jawab Puti seraya malas-malasan di tempat tidurnya.
“Sekalian jangan membuat sampah dirumah ya nak!” ujar Ibunya seraya berangkat kesawah bersama suaminya seraya membawa jangki.
Akhirnya tatkala ayah dan ibunya sudah pergi kesawah, Puti melanjutkan tidurnya sampai jam 10 pagi, dan ketika bangun ia tidak mencuci wajahnya, apalagi menggosok gigi. Ia langsung kedapur dengan wajah malas, rambutnya tidak disisir dan langsung mengambil piring untuk makan.