Sinetron Ahok: Episode Putusnya Urat Malu Ahok
Baru kali ini saya melihat manusia yang ketebalan mukanya mengalahkan ketebalan tembok cina.
Seorang pemimpin yang sudah tertolak, tidak mendengarkan aspirasi masyarakatnya bukan lagi pemimpin. Karena orang yang dipimpin haruslah merasa ikhlas dengan kepemimpinannya.
Selama ini Ahok berlindung dibelakang atas nama konstitusi. Tetapi sidang paripurna yang mengesahkan dirinya sebagai Gubernur sama sekali tidak konstitusional, karena tidak mencapai quorum.
Urat malu Ahok benar-benar sudah putus.
Gelombang demi gelombang penolakan dari tokoh masyarakat, ormas, dan masyarakat DKI tidak digubris. Padahal naiknya Ahok menjadi Gubernur hanyalah "kebetulan" belaka.
Saat pilgub yang lalu, Ahok hanyalah "hiasan" belaka. Masyarakat memilih Jokowi, bukan Ahok. Seharusnya begitu Jokowi lengser, masyarakat diberi kesempatan memilih gubernurnya lagi, pilgub lagi.
Urat malu Ahok benar-benar sudah putus.
Arogansi yang dipamerkan di media yang hanya bermula dengan memarahi anak buahnya berlanjut dengan tantangan untuk semua elemen penentangnya.
Bahkan Ahok menuntut pembubaran ormas yang aktif menentangnya. Bukankah demo menentang Ahok juga konstitusional?
Bahkan pasca sidang paripurna yang tidak quorum, Ahok menantang anggota legislatif dari KMP untuk melengserkannya.