Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi salah satu pendorong utama perubahan sosial dan ekonomi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di era digital ini, akses pengetahuan tidak lagi terbatas pada sumber-sumber tradisional seperti buku cetak atau perpustakaan fisik. Sebaliknya, informasi kini dapat diakses dengan mudah melalui internet, yang menyediakan berbagai platform untuk belajar, berbagi, dan berinteraksi. Fenomena ini dikenal sebagai "Digital Knowledge Access" yang merujuk pada kemampuan individu untuk mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi yang tersedia secara digital.Di Indonesia, akses pengetahuan digital telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 200 juta orang pada tahun 2022, dengan penetrasi internet mencapai 77% dari total populasi (APJII, 2024).
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan infrastruktur telekomunikasi, ketersediaan perangkat mobile yang semakin terjangkau, serta kebangkitan platform digital yang menawarkan berbagai layanan pendidikan dan informasi. Dengan demikian, masyarakat kini memiliki peluang lebih besar untuk mengakses pengetahuan yang sebelumnya sulit dijangkau. Namun, meskipun akses terhadap informasi semakin luas, tantangan juga muncul seiring dengan perkembangan ini. Kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi isu utama. Banyak masyarakat di daerah terpencil yang belum memiliki akses internet yang memadai, sehingga mereka tertinggal dalam hal pengetahuan dan informasi. Selain itu, literasi digital masyarakat juga menjadi perhatian penting. Banyak individu belum memiliki keterampilan yang cukup untuk menilai keakuratan informasi atau menggunakan teknologi dengan aman dan efektif. Hal ini dapat mengakibatkan penyebaran berita palsu dan penyalahgunaan data pribadi. Di sisi lain, akses pengetahuan digital juga menawarkan berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia.
Dalam konteks pendidikan, platform pembelajaran online seperti Ruang Guru dan Zenius telah membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Dalam bidang ekonomi, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memanfaatkan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, akses informasi yang lebih baik dapat meningkatkan kesadaran sosial dan politik masyarakat, mendorong partisipasi aktif dalam isu-isu penting seperti hak asasi manusia dan lingkungan hidup.
Pengaruh Akses Pengetahuan Digital terhadap Masyarakat Indonesia
Akses pengetahuan digital di Indonesia telah membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dalam konteks pendidikan, ekonomi, dan sosial, digitalisasi telah menciptakan peluang baru sekaligus tantangan yang harus dihadapi. Untuk memahami pengaruh ini secara mendalam, penting untuk melihat bagaimana akses pengetahuan digital berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan bagaimana tantangan yang ada dapat diatasi.
- Peningkatan Kualitas Pendidikan
Akses pengetahuan digital telah merevolusi cara pendidikan disampaikan dan diterima di Indonesia. Dengan adanya platform pembelajaran online seperti Ruangguru, Zenius, dan lainnya, siswa dapat mengakses materi pelajaran dari mana saja dan kapan saja. Menurut UNICEF (2021), digitalisasi pendidikan memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan fleksibel, yang sangat penting selama pandemi COVID-19 ketika pembelajaran tatap muka dibatasi. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan platform digital memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan metode tradisional (Sari, 2021). Namun, meskipun banyak peluang yang ditawarkan oleh akses digital, masih terdapat kesenjangan dalam hal kualitas pendidikan. Di daerah terpencil, akses terhadap internet yang stabil sering kali menjadi hambatan utama. Sebuah studi oleh Alhassan dan Adam (2021) menekankan bahwa untuk mencapai pemerataan pendidikan digital, perlu ada investasi dalam infrastruktur TIK dan program pelatihan untuk pendidik agar mereka dapat memanfaatkan teknologi secara efektif. - Pemberdayaan Ekonomi Melalui Digitalisasi
Digitalisasi juga memberikan dampak positif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia kini dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Menurut laporan dari SMERU Research Institute (2021), UKM yang beralih ke penjualan online mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa akses pengetahuan digital tidak hanya meningkatkan keterampilan individu tetapi juga memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan ketidakmerataan akses teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Kesenjangan ini dapat menghambat potensi UKM di daerah terpencil untuk bersaing di pasar digital. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat infrastruktur digital dan memberikan dukungan kepada pelaku usaha di daerah kurang terlayani (Jayanthi & Dinaseviani, 2022). - Kesadaran Sosial dan Partisipasi Politik
Akses pengetahuan digital juga berperan dalam meningkatkan kesadaran sosial dan partisipasi politik masyarakat. Dengan adanya media sosial dan platform berita online, masyarakat dapat dengan cepat mendapatkan informasi tentang isu-isu terkini seperti hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan kebijakan pemerintah. Hal ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam diskusi publik dan pengambilan keputusan. Namun, tantangan besar muncul dari penyebaran informasi yang tidak akurat atau berita palsu. Menurut penelitian oleh Rizkinaswara (2022), literasi digital yang rendah membuat banyak individu rentan terhadap informasi yang menyesatkan. Oleh karena itu, program literasi digital harus difokuskan tidak hanya pada keterampilan teknis tetapi juga pada kemampuan untuk mengevaluasi sumber informasi secara kritis. - Tantangan Kesenjangan Digital
Salah satu tantangan terbesar dalam akses pengetahuan digital adalah kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan. Meskipun penggunaan internet meningkat pesat di kota-kota besar seperti Jakarta, banyak daerah terpencil masih mengalami keterbatasan akses internet yang signifikan (Jayanthi & Dinaseviani, 2022). Menurut laporan ITU (2021), provinsi-provinsi di Indonesia Timur masih tertinggal dalam hal penetrasi internet dan literasi digital. Kesenjangan ini menciptakan ketidaksetaraan dalam kesempatan belajar dan berkembang bagi masyarakat di daerah terpencil. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang fokus pada peningkatan infrastruktur TIK di seluruh wilayah Indonesia serta menyediakan program pelatihan literasi digital yang inklusif (Alhassan & Adam, 2021). - Rekomendasi untuk Meningkatkan Akses Pengetahuan Digital
Untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari akses pengetahuan digital, beberapa langkah perlu diambil:Â- Investasi Infrastruktur: Pemerintah harus terus berinvestasi dalam infrastruktur TIK untuk meningkatkan akses internet di daerah terpencil.
- Program Literasi Digital: Mengembangkan program literasi digital yang menyasar semua kalangan masyarakat, termasuk pelatihan bagi pendidik dan pelaku UKM.
- Kolaborasi Multi-Pihak:Â Mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif.
- Kampanye Kesadaran:Â Meluncurkan kampanye kesadaran tentang pentingnya literasi digital untuk membantu masyarakat memahami cara menggunakan teknologi secara aman dan efektif.
Akses pengetahuan digital memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat Indonesia dengan memberikan peluang baru dalam pendidikan, ekonomi, serta kesadaran sosial-politik. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital dan rendahnya literasi digital harus segera ditangani agar manfaat dari akses ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Melalui upaya bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, serta sektor swasta, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung akses pengetahuan digital secara merata.
Sumber:
Alhassan, I., & Adam, A. M. (2021). Emprowering Digital Citizenship in Indonesia: Navigationg Urgent Digital Literacy Challenges for Effective Digital Governance. International Journal of Digital Governance, 11(2): 142-155. https://doi.org/10.18196/jgpp.v11i2.19258
Jayanthi, R., & Dinaseviani, A. (2022). The Digital Gap and Solutions Implemented in Indonesia during the COVID-19 Pandemic. IPTEK Komunika, 24(2): 187-200. Dikutip dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/iptekkom/article/view/4859&ved=2ahUKEwjznJGn3d2JAxX9oWMGHfpDIsYQFnoECB0QAQ&usg=AOvVaw1xJ12UXWzrg6vhuVpbJ-1A