Cuaca yang cerah dan terik tak menyurukan langkah saya dan teman-teman untuk mengunjungi salah satu Museum Basoeki Abdullah di jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Bar., Kec Cilandak, kota Jakarta Selatan. Museum ini tergolong yang paling dirawat di ibukota, namun museum ini jarang diminati dan dikunjungi oleh banyak orang.
Museum Basoeki Abdullah mempunyai banyak koleksi atau lukisan-lukisan yang bersejarah. Lukisan-lukisan tersebut nilai nya berkaitan dengan sejarah peradaban bangsa Indonesia.
Dari luar museum, terlihat begitu indah bangunan-bangunan yang ada di museum Basoeki Abdullah. Dan kondisi museum yang dekat dengan komplek perumahan, sehingga museum tersebut terlihat tertata rapi dari luar.
Museum ini didirikan pada tanggal 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika. Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993. Rumah pribadi Basoeki Abdullah terletak di Jalan Keuangan Raya No. 19 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Rumah pribadi Basoeki Abdullah diberikan kepada pemerintah untuk dijadikan museum dan agar semangat seni dan berkarya terus bertahan pada generasi muda zaman sekarang
Museum Basoeki Abdullah memiliki dua bangunan. Bangunan pertama merupakan rumah tinggal Basoeki Abdullah, sedangkan bangunan yang kedua untuk pengembangan area museum. Di bagian dalam kedua bangunan ini dihubungkan oleh sebuah lorong yang menghubungkan masing-masing bangunan. Di dalam kedua bangunan ini tersimpan karya dan kenangan memorabilia Basoeki Abdullah “Sang Maestro”.
Sosok Basuki Abdullah adalah Maestro pelukis terkenal Indonesia yang beraliran realis dan naturalis. Beliau pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka dan karya-karyanya menghiasi istana negara dan kepresidenan Indonesia. Pada tanggal 6 September 1948 bertempat di Belanda Amsterdam sewaktu penobatan Ratu Yuliana dimana diadakan sayembara melukis, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil keluar sebagai pemenang. Sejak itu pula dunia mulai mengenal Basuki Abdullah, putera Indonesia yg mengharumkan nama Indonesia.
“Beliau mempunyai 4 istri, sehabis lulus dari sekolah di Belanda, ia menikah dengan Josephin istri yang pertama seorang asli Belanda, ia mempunyai anak satu, beliau Basoeki Abdullah menceraikan istri yang pertama. Basoeki Abdullah menikah lagi, istri yang kedua bernama Maya Michel seorang penyanyi opera dan Basoeki pisah lagi. Lalu yang ketiga dengan orang Thailand, dan yang keempat Nataya Nareerat dari pernikahan terakhir Basuki sebelum ia wafat. “ ujar Tuty selaku edukator museum.
Ruang Memorial
Ruang tidur memberi makna yang lebih dalam bagi seorang Basoeki Abdullah, karena ruang tidur merupakan tempat ia berkomunikasi dengan Tuhan dan tempat ia memperkaya wawasan dengan membaca.
“Basoeki Abdullah mempunyai kamar pribadi karena tempat itu dia sudah tidak bisa ke lantai atas tempat istrinya istirahat, maka dari itu beliau berpindah kamar di bawah, dan ibaratnya beliau mendapat inspirasi atau wawasan dari kamar pribadi nya” ujar Tuty selaku educator museum.