PKM) adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan akademis dan profesional mahasiswa di perguruan tinggi, serta memperkaya budaya nasional melalui penerapan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Layanan pengelolaan PKM meliputi penandatanganan perjanjian kerjasama antara perguruan tinggi dan pihak pelaksana PKM, serta penyaluran dana untuk lima bidang kegiatan, yaitu PKM-P (Penelitian), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-M (Pengabdian Masyarakat), PKM-T (Teknologi), dan PKM-KC (Karsa Cipta). Program ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa Perguruan Tinggi dari seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali salah satu tim dari Institut Teknologi Sumatera.
Program Kreativitas Mahasiswa (Tim yang beranggotakan 5 orang—Soraya Mariska selaku ketua kelompok, Milla Hanifa, Naurah Rosyidah Hasna, Muhammad Zaki Ammar Rahmadi, dan Siti Azara Nayla Irawan—ini membuat terobosan baru dalam dunia kosmetik, yakni sediaan Acne Patch dengan ekstrak Biji Pinang dan Teripang Keling. Selain menawarkan alternatif alami untuk pengobatan jerawat, penelitian ini juga memanfaatkan hasil alam Indonesia yang selama ini masih dipandang sebelah mata.
Buah pinang atau biji pinang (Areca catechu) adalah jenis tanaman palem yang terkenal karena manfaat kesehatannya yang bervariasi dan telah diketahui sejak zaman dahulu. Meski demikian, biji pinang kerap diekspor ke luar negeri. Buah pinang atau biji pinang, sebagai anggota keluarga tanaman palem, telah lama dikenal karena berbagai manfaat kesehatannya. Beberapa pemanfaatan pinang sebagai obat tradisional diantaranya untuk mengobati gatal-gatal, disentri, dikonsumsi bersama sirih, dan sebagai pewarna merah alami.
Selain itu, salah satu biota laut yang banyak di jumpai di Provinsi Lampung yaitu Holothuria atra, dikenal sebagai teripang keling atau teripang hitam, memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti penyembuhan luka, perlindungan saraf, antitumor, antikoagulan, antimikroba, serta antioksidan. Oleh karena itu, Tim PKM dari Institut Teknologi Sumatera berinovasi untuk memanfaatkan potensi dari kedua bahan alam tersebut menjadi produk kosmetika herbal yang diberi nama “HOLOPATCH”.
Penelitian dimulai dengan mengumpulkan dan mengeringkan sampel, yaitu Biji Pinang dan Teripang keling. Simplisia kemudian dihaluskan dan diekstrak, lalu dilakukan uji aktivitas antibakteri dari kedua bahan. Hasil uji menunjukkan ekstrak terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Setelah itu, ekstrak dibuat ke dalam sediaan patch dengan harapan produk ini dapat digunakan dengan praktis oleh masyarakat luas sebagai pengobatan jerawat.
Kerjasama yang sangat baik dari 5 mahasiswa Farmasi Institut Teknologi Sumatera merupakan salah satu kunci keberhasilan dari penelitian ini. Bimbingan dari bapak Muhammad Yogi Saputra selaku Dosen Pembimbing pun menjadi faktor pendorong kemajuan Tim PKM Institut Teknologi Sumatera yang begitu pesat.
Inovasi pengembangan sediaan dari bahan alam ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan bahan alam Indonesia dalam bentuk produk yang bernilai jual tinggi dan bisa dijadikan sebagai alternatif baru untuk pengobatan jerawat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H