Berakting adalah suatu bentuk pelaksanaan gerak lahiriah dan gerak batiniah yang berkesinambungan dalam memerankan suatu karakter. Seperti yang kita ketahui, dalam dunia teater akting merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai dengan cara olah rasa atau olah jiwa.
Olah jiwa adalah proses mendalami dan mengolah emosi, perasaan, dan pikiran untuk menghidupkan karakter dalam sebuah pertunjukan teater. Ini adalah inti dari akting yang memungkinkan penonton terhubung secara emosional dengan cerita dalam suatu pertunjukan teater.
Tujuan dari proses olah jiwa dalam pendalaman suatu karakter antara lain sebagai berikut:
1. Memahami karakter. Menyelami kedalaman emosi, motivasi, dan latar belakang karakter.
2. Menghidupkan karakter. Menerjemahkan pemahaman karakter menjadi ekspresi yang nyata di atas panggung.
3. Membangun koneksi dengan penonton. Menimbulkan empati dan resonansi emosi penonton
Proses Olah Jiwa dalam Pertunjukan Teater
Dalam pementasan suatu pertunjukan teater para aktor pasti akan mendalami suatu karakter dari suatu peran. Berikut langkah-langkah pendalaman karakter menggunakan teknik olah jiwa dalam proses suatu pertunjukan teater:
1. Menganalisis Naskah. Pada bagian ini para aktor mempelajari karakter suatu tokoh secara mendalam, mulai dari kepribadian, tujuan, konflik, serta hubungannya dengan karakter lain. Selain itu, pada bagian ini para aktor juga perlu mengidentifikasi momen-momen kunci yang membutuhkan eksplorasi emosi.
Sebagai contoh kita dapat lihat dari drama Korea Jeongnyeon: The Star Is Born. Pada episode 6 Yoon Jeongnyeon (karakter utama pada drama tersebut) akan memerankan seorang prajurit laki-laki pada pertunjukan teater (pertunjukan teater yang hanya diperankan oleh perempuan). Ia mengeksplorasi bagaimana caranya seperti seorang laki-laki yang maskulin dengan meniru gaya berpakaian laki-laki, bertindak layaknya seorang pria, hingga mencari tahu kehidupan prajurit yang sebenarnya.