Pengertian sehat menurut “World Health Organization” (WHO) ialah “Keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, bukan hanya terbebas dari suatu penyakit atau cacat.” Kesehatan menjadi faktor utama dalam kehidupan seseorang, semua orang ingin hidup sehat baik secara jasmani maupun rohani. Akan tetapi, banyak mahasiswa yang menyepelekan kesehatan dirinya dan lebih mementingkan tugas yang diberikan dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Hal ini membuat mahasiswa mengabaikan pola makan dan tidur yang tidak teratur. Pola makan dan tidur yang tidak teratur akan berdampak pada kesehatan mahasiswa seperti timbulnya penyakit maag, insomnia, dan gangguan kesehatan lainnya. Seharusnya mahasiswa dapat membagi waktu antara belajar, makan, dan tidur agar teratur, tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, mahasiswa harus mengejar deadline agar tugas dapat terselesaikan.
Disisi lain, kesehatan mental mahasiswa juga dapat terganggu karena adanya tekanan yang diterima. Mahasiswa ingin menyelesaikan studi yang sedang ditempuh, tetapi dengan kondisi mental yang tidak baik dapat menghambat kinerja otak dan sulit untuk bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Pada UU RI No. 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa menjelaskan bahwa Kesehatan jiwa ialah kondisi seorang individu yang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial. Sehingga individu tersebut mampu menyadari kemampuan diri sendiri, dapat mengatasi tekanan, dan dapat beraktivitas secara produktif. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa harus bisa menyadari kemampuan dirinya untuk menyelesaikan banyaknya tugas dan mengatasi tekanan yang diberikan. Sebenarnya semua mahasiswa itu memiliki kemampuan masing-masing, tergantung mahasiswa tersebut dalam mengerjakan tugas bisa dengan kemampuan dirinya atau tidak. Tekanan yang diberikan itu bisa diterima atau tidak dan dapat juga membuat tekanan itu beban yang ada di pikirannya.
Banyaknya tuntutan akademik yang diterima oleh mahasiswa dapat menyebabkan mahasiswa tersebut mengalami Stres akademik. Stres akademik ialah stres yang dihadapi mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab dalam menempuh pendidikannya. Semua mahasiswa harus siap sepenuhnya menerima dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh dosen. Namun, dalam pemberian tugas yang banyak atau melebihi batas yang sudah ditentukan dapat membuat mahasiswa tidak menyukai mata kuliah tersebut karena sudah merasa kelelahan dan bosan, dalam pemberian tugas itu merupakan hal yang baik karena mahasiswa bisa meriview materi yang diberikan di rumah, tetapi jika tugas yang diberikan terlalu banyak akan membuat dirinya merasa beban karena tugas yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam kontrak pembelajaran. Hal tersebut memberikan tekanan yang berlebihan dan dapat mengakibatkan stres berat hingga mengganggu kesehatan mental dan jiwanya.
Referensi
Fajar dkk. 2021. Pengaruh banyaknya tugas terhadap kesehatan mahasiswa itera. Institut Teknologi Sumatra. https://repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2106100001/120390084_20_002839.pdf
Elina. 2023. Hubungan antara intensitas pemberian tugas kuliah dengan tingkat stres pada mahasiswa FIK Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Unissula. https://repository.unissula.ac.id/34123/2/30902000082_fullpdf.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H