Pada awal tahun 2020 muncul wabah baru yang di duga berasal dari China yang bernama Coronavirus Disease (Covid-19) yang menyebar hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia, berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 telah di terapkan, mulai dari social distancing, physical distancing, work from home, PSBB, PPKM, dan lain sebagainya, namun hingga saat ini Covid-19 masih terus menghantui kehidupan masyarakat. Terhitung sudah hampir 2 tahun Covid-19 menyebar di Indonesia, namun hal ini tidak menjadi penghambat bagi Universitas Jember untuk tetap melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), hanya saja tempat pelaksanaannya yang sedikit berubah. Selama adanya pandemi Covid-19 Universitas Jember mengusung tema KKN Back To Village, yang artinya setiap mahasiswa melaksanakan KKN di desanya masing-masing.
Disini saya Zaqiatus Sholiha sebagai salah satu mahasiswa Universitas Jember yang pada semester ini sedang melaksanakan KKN Unej Back To Village III kelompok 20 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ir. Setiyono, MP memilih tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus hingga 9 September di Desa Sukowono Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur.
Desa Sukowono adalah salah satu desa di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember yang berada di 25 km sebelah utara pusat kota. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani dan berkebun, namun ada beberapa warga yang menekuni bisnis rumahan, seperti menjual perabotan rumah, perlengkapan dan alat tulis, sembako dan masih banyak lagi. Desa yang memiliki jumlah penduduk mencapai 10,407 jiwa ini sudah memiliki rata-rata pendidikan yang cukup baik, namun model bisnis yang dijalankan oleh warga masih terbilang tradisional dan masih belum mengoptimalkan kemajuan teknologi. Faktor inilah yang menghambat perkembangan bisnis yang dijalankan. Pandemi Covid 19 pun berlangsung hingga saat ini sehingga sangat berdampak bagi keberlangsungan usaha masyarakat, tak terkecuali masyarakat Desa Sukowono ini.
Pertumbuhan penjualan kian menurun dan semakin dalam per bulannya yang disebabkan oleh; 1) penggunaan sosial media yang belum efektif sebagai wadah pemasaran, dan 2) kurang optimalnya penerapan pembukuan sederhana. Kedua hal ini sebagai faktor penyebab statisnya usaha yang dijalankan oleh warga sehingga dampak negatif akibat pandemi tersebut belum dibenahi dan tentu akan terus mengganggu bagi para pebisnis rumahan dalam memenuhi kebutuhan hidup di masa yang akan datang, apabila tidak ada perubahan strategi managerial yang dilakukan.
Jenis bisnis yang paling terdampak di Desa Sukowono ini adalah Bisnis Plastik. Sejak diterapkannya PPKM pada fase awal hingga saat ini, penjualan yang didapat oleh Bapak Ahmad Saidi dan Ibu Binti Shofiatin selama 4 bulan menurun sebesar 40%. Ini disebabkan karena, berkurangnya acara hajatan yang dilakukan secara terbuka sehingga menyebabkan pesanan dari konsumen ikut menurun juga.Keprihatinan saya Zaqiatus Sholiha dari Kelompok 20 KKN BTV III Universitas Jember 2021 terhadap warga Desa Sukowono, khususnya terhadap para pebisnis rumahan memacu saya untuk menciptakan atmosfer dunia usaha yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan kemampuan manajerial sasaran. Â Ragam kegiatan untuk mewujudkan visi tersebut, telah saya bingkai dalam program kerja yang bernama "Alterasi Keterampilan dan Kemampuan Managerial Bisnis Rumahan berbasis 4.0" yang akan diterapkan dari tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2021. Makna alterasi ini mengacu pada inovasi manajerial keuangan dan pemasaran toko plastik yang dapat diterapkan selama pandemic dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi.
Pada program kerja ini, terdiri dari empat kegiatan yang diawali dengan observasi, survey, dan wawancara terkait bisnis yang dijalankan untuk memahami kelebihan dan kekuarangan, serta peluang dan ancaman yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pembenahan ke depan yang dilakukan pada tanggal 13 Agustus. Pada minggu II, saya akan mengadakan pelatihan dan pendampingan pada keefektifan pembukuan yang telah dibuat, dan minggu selanjutnya saya akan mengadakan pelatihan tips praktis menguasai desain. Kemampuan desain ini akan sangat berguna bagi sasaran dalam membuat poster iklan secara online (feed instagram, facebook page). Pada minggu terakhir, saya akan memberikan tips dasar pemanfaatan sosial media (instagram dan facebook) untuk memaksimalkan penjualan bagi sasaran.
Penulis: Zaqiatus Sholiha
DPL: Ir. Setiyono, MP
KKN Universitas Jember Back To Village III Kelompok 20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H