jamaah Musholla Fatimah di Dusun Bangelan, Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari. Selama 30 hari berturut-turut, sejak 20 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025, kegiatan One Day One Juz dilaksanakan dengan penuh semangat oleh jamaah setempat bersama mahasiswa KKM 63 & 133 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini ditutup dengan kegiatan Khotmil Qur'an yang berlangsung khidmat dan meriah, menggambarkan kekuatan kebersamaan dalam semangat religius yang kental.
Malang, 20 Januari 2025 -- Sebuah momen penuh keberkahan telah dirasakan olehProgram One Day One Juz ini menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan jamaah Musholla Fatimah. Setiap hari setelah salat Maghrib, para jamaah berkumpul untuk membaca satu juz Al-Qur'an secara bergiliran. Mahasiswa KKM UIN Malang turut aktif dalam kegiatan ini, tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai penggerak yang membantu mengorganisasi acara.
Pada puncak acara, kegiatan Khotmil Qur'an dipimpin oleh Zaqhlul Ammar, yang membacakan Juz 30 dengan lantunan ayat-ayat suci yang merdu. Seluruh jamaah mengikuti dengan penuh kekhusyukan, menciptakan suasana damai yang memenuhi musholla. Anak-anak, remaja, hingga orang tua hadir meramaikan kegiatan ini, menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an yang syahdu membawa ketenangan dan semangat spiritual bagi semua yang hadir.
Tidak hanya sebatas pembacaan Al-Qur'an, kegiatan ini juga diisi dengan tausiyah singkat yang memberikan pemahaman lebih mendalam tentang isi Al-Qur'an. Tausiyah ini disampaikan oleh beberapa mahasiswa KKM dan tokoh masyarakat setempat, menambah wawasan keagamaan jamaah dan memperkaya nilai kegiatan tersebut.
Salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan program One Day One Juz adalah menjaga konsistensi, terutama bagi jamaah yang memilih waktu Subuh untuk membaca Al-Qur'an. Waktu Subuh sering kali menjadi momen yang sulit karena rasa kantuk yang masih kuat setelah bangun tidur, ditambah dengan udara pagi yang dingin di Dusun Bangelan.
Beberapa jamaah mengakui bahwa tantangan ini tidak mudah. "Awalnya berat sekali, terutama di minggu-minggu pertama. Bangun Subuh, melawan rasa kantuk, dan mencoba fokus membaca ayat demi ayat itu memerlukan niat yang kuat," ujar salah seorang jamaah, Ibu Nurhayati. Namun, motivasi untuk meraih keberkahan dari membaca Al-Qur'an menjadi dorongan utama bagi para jamaah. Dengan kebiasaan ini, mereka mengaku merasakan ketenangan hati yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Mahasiswa KKM juga merasakan tantangan serupa. Salah satu mahasiswa, Hendra Saputra, mengungkapkan bahwa mereka berusaha memberikan contoh baik kepada jamaah dengan ikut membaca Al-Qur'an di waktu Subuh. "Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, konsistensi dan niat karena Allah akan membantu kita melaluinya. Perlahan-lahan, rasa kantuk akan hilang ketika kita mulai membaca ayat-ayat-Nya," ujarnya.
Antusiasme jamaah dalam program ini tidak diragukan lagi. Setiap malam, Musholla Fatimah dipenuhi oleh jamaah dari berbagai usia. Anak-anak duduk bersama orang tua mereka, remaja berbagi mushaf dengan teman-temannya, dan para lansia pun turut hadir dengan penuh semangat. Pemandangan ini menggambarkan semangat kebersamaan yang menghangatkan hati.
Program ini juga menjadi momen bagi mahasiswa KKM UIN Malang untuk lebih dekat dengan masyarakat setempat. Selama 30 hari, mereka berbaur dengan jamaah, berbagi cerita, dan saling mendukung dalam menjalankan program. Hubungan yang terjalin ini menjadi wujud nyata dari ukhuwah Islamiyah yang diharapkan tidak hanya berlangsung selama program, tetapi juga terus berlanjut di masa depan.
Hendra Saputra, sebagai perwakilan mahasiswa KKM, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan masyarakat Desa Bangelan. "Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan jamaah. Kami berharap program ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus berlanjut," ujar Hendra.
Puncak acara Khotmil Qur'an menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Musholla Fatimah dipenuhi oleh jamaah yang hadir dengan pakaian rapi dan wajah penuh semangat. Lantunan Juz 30 oleh Zaqhlul Ammar diikuti dengan bacaan bersama yang menambah suasana khidmat. Jamaah terlihat khusyuk, dengan beberapa di antaranya meneteskan air mata haru.