kegiatan rutinnya yang kali ini dirangkaikan dengan penyuluhan pencegahan stunting dan parenting bertema "Mendidik dengan Cinta, Menutrisi dengan Peduli: Lawan Stunting Bersama" pada Jumat, 10 Januari 2025. Kegiatan ini melibatkan kelompok KKM Desa Bangelan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bersama pemateri utama Zaqhlul Ammar untuk topik pencegahan stunting dan M. Hendra Saputra untuk topik parenting.
Bangelan, Malang -- Posyandu Dusun Sidomulyo, Desa Bangelan, Kabupaten Malang kembali menyelenggarakanKegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dengan persiapan oleh para kader kesehatan dalam pengecekan kesehatan, diikuti penyuluhan mengenai pencegahan stunting dan parenting. Acara dibuka oleh moderator kegiatan, dilanjutkan dengan penyampaian materi, dan ditutup dengan dokumentasi bersama bidan desa serta tenaga medis dari Puskesmas Kecamatan Wonosari.
Acara ini didampingi oleh bidan desa dan tenaga medis Puskesmas Kecamatan Wonosari, mempertemukan puluhan ibu hamil, ibu-ibu dengan balita, serta para lansia. Pada sesi pertama, M. Hendra Saputra menyampaikan pentingnya pola asuh penuh kasih sayang dalam membentuk karakter dan kesehatan mental anak. "Membesarkan anak bukan hanya tentang menyediakan makanan dan pakaian, tetapi juga tentang membangun ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak," ujar Hendra.
Ia menambahkan bahwa pola asuh yang positif dan penuh cinta dapat membantu anak merasa aman dan dihargai, yang pada gilirannya akan meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan bersosialisasi. Materi ini mendapat perhatian khusus dari para peserta yang banyak mengajukan pertanyaan seputar penerapan pola asuh dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Zaqhlul Ammar menekankan pentingnya pola makan seimbang untuk mencegah stunting. "Stunting tidak hanya mempengaruhi perkembangan fisik tetapi juga perkembangan otak anak. Dengan memastikan gizi yang cukup dan berkualitas, kita dapat mencegah hal ini sejak dini," ujarnya. Zaqhlul juga menjelaskan beberapa makanan bergizi yang mudah diakses dan dapat mendukung tumbuh kembang anak, seperti sayuran hijau, protein hewani, serta kacang-kacangan. Ia mengingatkan para ibu untuk rutin memantau pertumbuhan anak melalui layanan Posyandu.
Setelah sesi penyuluhan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pelayanan posyandu seperti penimbangan dan pengukuran badan balita, pemeriksaan ibu hamil, dan pemeriksaan kesehatan lansia. Bidan Dyah dan Bapak Kevin yang turut hadir menekankan pentingnya peran Posyandu dalam mendukung kesehatan masyarakat. "Kami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang atas kontribusinya. Kerja sama seperti ini sangat membantu dalam mengurangi angka kekurangan gizi di wilayah kita," kata Dyah.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa KKM untuk terjun langsung membantu pelayanan kesehatan di masyarakat. Salah satu mahasiswa peserta KKM mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat berharga. "Kami belajar banyak tentang pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan," ungkapnya.
Masyarakat Desa Sidomulyo menyambut baik kegiatan ini. Salah satu peserta, Ibu Sinta, mengaku kini lebih memahami cara memberikan nutrisi yang cukup bagi anaknya. "Penyuluhan ini sangat membantu saya agar tahu makanan apa saja yang baik untuk tumbuh kembang anak saya," ujarnya. Tak hanya itu, beberapa peserta lain juga memberikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa KKM yang dianggap membawa wawasan baru dan semangat positif bagi warga.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian suplemen gizi dan makanan sehat kepada balita dan ibu hamil. Kepala Desa Sidomulyo mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini dan berharap kerja sama serupa dapat terus berlanjut. "Kegiatan seperti ini menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas. Kami berharap inisiatif ini dapat terus dikembangkan di masa mendatang," tuturnya.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat dapat menjadi kekuatan utama dalam mengatasi masalah kesehatan seperti stunting. Dengan upaya bersama dan edukasi yang terus menerus, diharapkan angka stunting di wilayah ini dapat terus ditekan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat semakin meningkat.
Penulis: Zaqhlul Ammar