Bangelan, 26 Desember 2024-Kelompok KKM 63 dan 133 dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengambil peran aktif dalam kegiatan panen ikan yang berlangsung di Dusun Kampung Baru, Desa Bangelan, Wonosari, pada tanggal 25-26 Desember 2024. Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat setempat, yang tidak hanya melibatkan warga dusun, tetapi juga berbagai pihak lain termasuk mahasiswa, dinas terkait, dan pembeli.
Tambak ikan di Dusun Kampung Baru ini dikelola secara kolektif oleh perwakilan warga dari setiap RT di dusun tersebut, di bawah koordinasi Pak Harmono sebagai pengelola teknis dan Pak Sukarman, Kepala Dusun Kampung Baru, yang juga menjabat sebagai ketua pengelola tambak. Program budidaya ikan juga melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT), yang terdiri dari ibu-ibu warga setempat. Seiring waktu, program ini berkembang menjadi kelompok pengelola yang lebih besar atas arahan dari Dinas Perikanan Kabupaten Blitar.
Dalam empat kolam tambak yang ada, setiap kolam awalnya diisi dengan 8.000 bibit ikan. Ikan-ikan ini diberi pakan berupa pelet tanpa campuran lain, yang biayanya mencapai Rp400.000 per karung dengan kebutuhan sekitar tiga karung untuk empat kolam per-hari. Selama proses pembesaran ikan, Bapak Soma, perwakilan dari Dinas Perikanan Blitar, melakukan pemantauan rutin setiap akhir pekan untuk memastikan pertumbuhan ikan berjalan optimal.
Kegiatan panen dimulai pada tanggal 25 Desember 2024 pukul 15.00 dengan pengurasan kolam secara bertahap. Proses ini melibatkan partisipasi aktif mahasiswa KKM 63 dan 133, yang membantu dalam berbagai tugas teknis seperti menjaring dan memindahkan ikan, memilah berdasarkan ukuran, dan memastikan distribusi berjalan lancar.
Pada tanggal 26 Desember 2024 pukul 02.00, ikan-ikan yang telah dipanen dibagi menjadi tiga kategori:
- Ikan kecil: Tidak layak dijual, tetapi didistribusikan secara gratis kepada balita dan lansia di Desa Bangelan untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi stunting dan mencukupi kebutuhan protein masyarakat. Total ikan kecil yang didistribusikan mencapai 7 kwintal.
- Ikan berukuran sedang dan besar: Dijual kepada pembeli, dengan harga jual langsung dari tambak sebesar Rp24.000 per kilogram. Harga ini lebih tinggi dibandingkan harga normal Rp17.000-18.000 per kilogram, mengingat panen ini dilakukan untuk mengejar permintaan menjelang Tahun Baru. Sementara itu, harga eceran di tangan ketiga di hari normal mencapai Rp25.000 per kilogram.
Panen kali ini juga melibatkan satu tim pembeli yang terdiri dari lima orang, dipimpin oleh Pak Roji sebagai pembeli utama. Tidak ada batasan jumlah pembelian selama persediaan ikan mencukupi. Strategi pemasaran ini dirancang untuk memastikan ikan-ikan yang siap jual dapat segera didistribusikan ke pasar tanpa menimbulkan penumpukan stok.
Selain itu, tambak ini juga memiliki kolam khusus untuk ikan dengan warna tertentu, yang memiliki nilai pasar lebih tinggi. Hal ini menunjukkan adanya diversifikasi produk untuk memenuhi berbagai segmen pasar.
Program budidaya ikan di Dusun Kampung Baru ini memberikan dampak positif secara ekonomi maupun sosial. Secara ekonomi, hasil penjualan ikan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga dusun. Secara sosial, program ini memperkuat hubungan antarwarga melalui pengelolaan bersama tambak dan membangun kesadaran akan pentingnya gizi, terutama bagi kelompok rentan seperti balita dan lansia.
Mahasiswa KKM 63 dan 133 UIN Maulana Malik Ibrahim berperan penting dalam mendukung kelancaran panen. Selain membantu proses teknis, mereka juga melakukan edukasi kepada warga tentang pentingnya pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Keterlibatan mahasiswa ini menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mereka sekaligus mempererat hubungan antara akademisi dan masyarakat.
Meskipun panen kali ini berhasil, tantangan seperti meningkatnya kebutuhan pakan seiring pertumbuhan ikan menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, warga berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah, terutama dalam subsidi pakan dan bibit ikan.