Mohon tunggu...
Achmad Zaky
Achmad Zaky Mohon Tunggu... -

Anak seorang guru. Lahir dan besar di Solo. Pernah merantau mencari ilmu di sebuah institut teknologi di kota Bandung. Sekarang di Jakarta, menjalankan usaha di bidang teknologi internet. Memiliki harapan besar pada teknologi internet untuk bisa membawa kemajuan masyarakat Indonesia. Pernah menjadi duta kampus dalam Harvard National Model United Nations untuk bidang pengembangan berbasis teknologi. Senang mempelajari entrepreneurship, design, teknologi dan interaksinya dengan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Design Thinking

2 Desember 2009   05:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:06 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Design sekarang bukan lagi kosakata khusus untuk professional di industri tertentu (grafis, interior, produk, dll). Beberapa tahun terakhir istilah kata Design begitu populer bersanding dengan kata Thinking. Ya, Design Thinking menjadi pembahasan dimana-mana. Terutama seiring lahirnya innovator-innovator baru yang berhasil memberikan inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik. Tidak melulu yang berhubungan dengan teknologi seperti Google atau Microsoft, tetapi juga desainer-desainer di bidang sosial ekonomi, seperti Muhammad Yunus atau di bidang lingkungan seperti Al Gore.

Menurut wikipedia, Design Thinking bukanlah softskill seperti analytical thinking atau critical thinking. Ia lebih kompleks dan melibatkan berbagai softskill lain termasuk dua softskill thinking tersebut. Kalau dalam industri bisa diibaratkan design thinking ini dari hulu ke hilir. Mulai dari proses penseleksian gagasan/ide atas sebuah permasalahan sampai dengan eksekusi solusinya di kehidupan nyata sehingga solusi benar-benar bisa terselesaikan. Proses kreatifnya sampai menemukan solusi yang benar-benar tepat juga merupakan bagian dari Design Thinking.

Yang menarik, baru-baru ini WEF (World Economic Forum) mengadakan pertemuan untuk para design thinkers. Tujuannya jelas, selain juga mempromosikan kosakata Design Thinking ini, juga untuk meluruskan dan memantapkan kembali peran Design Thinking. Dalam pertemuan tersebut dirumuskan beberapa prinsip dalam mendesain solusi untuk sebuah permasalahan, berikut poin-poinnya:
1. Transparan (simpel, jelas, dan jujur)
2. Inspiring (membawa pengaruh bagi kehidupan orang banyak)
3. Transformasional (membawa perubahan mendasar)
4. Participatory (kolaboratif, terbuka, dan memberdayakan)
5. Contextual (bisa diduplikasi untuk solusi atas problem yang sama di tempat lain)
6. Sustainable (berjangka panjang)

So, jika anda punya ide, dan ingin memberikan perubahan untuk kehidupan yang lebih baik dengan ide tersebut. Coba dipertimbangkan softskill yang satu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun