Mohon tunggu...
Zara Novita
Zara Novita Mohon Tunggu... -

fresh graduate doctor

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjadi Dokter Seutuhnya

19 Oktober 2010   14:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:17 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bila seorang dokter tidak berakhlak baik, gampang saja dia berbuat hal-hal yang tidak baik. Memperlakukan pasien seenaknya, menetapkan tarif sewenang-wenang, memberikan resep obat yang tidak perlu atau meresepkan paten yang mahal berdasarkan permintaan sponsor, yang ujung-ujungnya ya demi duit. Memang, apa yang dibicarakan ini semuanya dalam tataran idealita. Idealisme untuk memiliki akhlak yang baik nan ideal itu perlu! Apalagi bagi kita yang masih berstatus mahasiswa. Kalau saat ini saja kita tidak idealis, bagaimana nanti kalau sudah dalam keprofesian? Begitu banyak godaan, cobaan, yang akan menghampiri dan menggoyahkan sisa-sisa idealisme yang kita miliki ketika nanti menjadi seorang dokter.

Oke, kembali ke pengalaman selama menjadi dokter muda! Begitu banyak suka dan duka sebagai seorang Dokter Muda. Kesenangan, kesedihan, kepanikan, kekonyolan, ke-patho-an (istilah untuk menyebut dokter muda yang bikin “penyakit” bagi dirinya sendiri dan bagi dokter muda yang lain, hehe), saling membantu, dan lain sebagainya akan kita alami selama menjalani sebagai dokter muda.
Begitu kompleksnya masalah yang terjadi selama menjalani ‘kepaniteraan klinik’ (istilah yang digunakan untuk proses pembelajaran selama kita menjadi dokter muda) sampai ada lagu yang mengisahkan tentang kehidupan para dokter muda di rumah sakit. Laporan Jaga Malam, begitulah judul lagu itu. Saya yakin sebagian besar dari pembaca pernah mendengar lagu tersebut. Mungkin anda ingin tertawa saat medengarkan dan mencermati lirik lagu itu :)

Di dunia klinik ini jugalah kita akan temui teman-teman sesama dokter muda lainnya dengan berbagai macam karakter dan keunikannya masing-masing. Konflik personal di kepaniteraan klinik mungkin saja terjadi. Tetapi jangan sampai mengurangi semangat kebersamaan kita selama menjalani hari-hari yang penuh dengan ujian itu.

Saya sangat sering merasakan indahnya kebersamaan selama menjalani kepaniteraan klinik. Kebersamaan merupakan kunci segala-galanya. Dengan semangat kebersamaan insya Allah semuanya dapat diraih. Inilah hikmah yang dapat saya ambil selama menjadi Dokter Muda. ‘KEBERSAMAAN’ yang merupakan cermin dari kekompakan. Pupuklah semangat kebersamaan itu dan hindari perbuatan yang dapat mengganggu suasana dan kondisi yang harmonis. Hindarilah konflik antar sesama teman. Kebersamaan dan saling mengingatkan hendaknya menjadi prinsip yang selalu kita pegang, karena bagaimanapun kita membawa nama baik almamater, sudah seharusnya kita menjaga dengan penuh kesungguhan. Ciptakan kekompakan dan wujudkan kesuksesan dunia & akhirat.

***

Sebagai seorang calon dokter, semestinya sejak di masa-masa awal pembelajaran ini kita sudah berniat untuk mengabdikan diri dan mengamalkan ilmu sesuai dengan isi sumpah dokter. Yup, menjadi dokter yang seutuhnya, tidak separuh-separuh! Maksudnya, kita tidak hanya berorientasi untuk memperoleh titel dokter, tetapi juga berkewajiban menjalankan fungsi sebagai dokter dengan baik. Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi pengingat pagi anda dan saya sendiri.

Zara Novita Sari, S.Ked.

* silakan dibaca di http://kesehatan.kompasiana.com/group/medis/2010/08/19/para-calon-dokter-itu-sombong-sekali/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun