Di Indonesia istilah Tahayul tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Itu disebabkan karena adanya beberapa akibat yang terkadang mustahil terjadi tapi tetap terjadi. Tahayul sudah terkenal sejak dulu, terlebih di area pedesaan. Istilah umum dari tahayul yang sering disebut pada masa kini adalah mitos.
Saya disini akan sedikit memaparkan tentang fenomena tahayul yang dialami oleh sebagian besar ibu hamil di Indonesia dan bagaimana seorang ibu menyikapi hal tersebut.
Telah kita ketahui, di Indonesia banyak hal menarik perhatian terkait dengan ibu hamil yang tidak sedikit percaya terhadap tahayul, yang mana, hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi para ibu hamil. Semisal seorang ayah dan ibu benci terhadap seseorang , maka anaknya ketika lahir akan mirip dengan orang yang dibenci tersebut. Contoh lain, bila seorang ayah membunuh hewan ketika ibu sedang hamil , maka mitosnya, anak tersebut ketika lahir akan menyerupai salah satu sifat dari hewan yang terbunuh itu. Sudah pasti hal tersebut merupakan tahayul dan bukan merupakan hasil pembuktian ilmiah. Kalaupun hal itu terjadi, itu bukan merupakan suatu hal yang patut dijadikan keyakinan dan kebenaran. Semua kembali kepada keyakinan masing-masing individu dalam mengatasi hal tersebut(tahayul).
Satu hal yang perlu mendapatkan keterangan secara ilmiah, kenyataan bahwa seorang ibu hamil sering menginginkan sesuatu, terkadang hal-hal aneh/ biasa disebut mengidam. Peristiwa mengidam ini biasanya disertai emosi- emosi yang kuat. Diantara keinginan aneh itu, terkadang seorang ibu hamil menginginkan bau -bauan tertentu, misalnya bau minyak putih, ingin senantiasa menghalau nyamuk, terkadang mual mencium suami atau bau rokok suaminya. Hal-hal aneh itu masih sering terjadi dikalangan Indonesia. Mungkin perlu diteliti lagi, apakah hal itu juga terjadi di kalangan lorang-orang barat? Dan bagaimana interpretasi ilmiahnya?. Penelitian di Laboratorium Psikologi di Nijmogen mengenai hal-hal yang serupa menunjukkan adanya pengaruh keadaan hormonal terhadap perubahan-perubahan pada psikis ibu.
Terkait tahayul, kita sebagai calon ibu harus bisa menghindari keyakinan –keyakinan yang irrasional tersebut. Karena bisa jadi , tahayul berubah menjadi kenyataan disebabkan oleh keyakinan- keyakinan yang di yakini oleh masing-masing individu itu.
Untuk bisa menghindarinya, seorang ibu harus bangga dan bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi fase-fase kehidupan baru dan tugas-tugas baru sebagai seorang ibu tanpa harus berfikir hal- hal negative yang akan berdampak kepada kehamilannya.
Sekian dari saya, terimakasihJ yupy wangi
Monks. F.J. DKK, 1989. Psikologi Perkembangan. Yokyakarta : Gajah Mada University Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H