Mohon tunggu...
Zapp Nuraini
Zapp Nuraini Mohon Tunggu... -

When I am an old woman, I will stop trying to look beautiful. I will quit wearing makeup and buying uncomfortable clothes because they look good. Maybe I will take up nudism. ~ Rachel Corrie

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalo Bumi Bulat Kenapa Pesawat Tidak Terbang ke Luar Angkasa?

16 Juli 2016   15:34 Diperbarui: 16 Juli 2016   16:05 2294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini merupakan satu dari sekian pertanyaan yang diajukan oleh kaum skeptis di dunia mengenai standar model alam semesta saat ini. Bahwa dalam standar model alam semesta saat ini terdapat bumi yang mengelilingi matahari, dan kemudian matahari yang mengelili pusat masa dari galaksi. Itu kerangka berfikir yang digunakan untuk menjelaskan pergerakan benda-benda langit yang diamati di luar angkasa dari pengamat yang berada di bumi.

Standar model heliosentris di mana matahari berada di pusat tata surya kita digunakan karena jika kita menggunakan kerangka berfikir sebaliknya---matahari mengelilingi bumi---maka akan banyak keganjalan-keganjalan yang akan kita temukan dalam pengamatan terhadap objek-objek di langit. Seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa jika matahari yang mengelilingi bumi maka tentu kita tidak akan mengamati fase dari planet Venus, namun ternyata dengan bantuan teknologi teleskop terbaru, maka kita bisa mengamati fakta ini, yang tentunya membuktikan bahwa bumi lah yang mengelilingi matahari.

Soal apakah bumi ini datar atau bulat, sebenarnya sudah dijawab oleh ilmuan Yunani Kuno jauh sebelum Nabi Muhammad lahir (sebelum turunnya surat Al-Kahfi  tentang perjalanan Iskandar Zulkarnain). Seorang Erasthotenes yang lahir sekitar 240 tahun sebelum kelahiran Isa Al-Masih sudah bisa melakukan pengukuran menggunakan metodenya (trigonometri sederhana) tentang seberapa besar keliling dari bumi. Dan hasil pengukuran ini ternyata hanya meleset 5 persen dari hasil perhitungan moderen tentang keliling bumi.

Lantas jika bumi ini bulat mengapa  pesawat itu tidak terbang jauh ke ruang angkasa?

Jawabannya bisa diperoleh dengan bantuan fisika sederhana. Dalam prinsip penerbangan terdapat gaya apung yang mengimbangi gaya gravitasi bumi.  Jika gaya apung ini lebih besar dari tarikan gravitasi bumi, maka pesawat akan makin naik ke atas. Sebaliknya jika gaya apung ini lebih kecil dari tarikan gravitasi bumi,  maka pesawat akan jatuh ke bawah. Jika gaya apung ini sama besarnya dengan tarikan gravitasi, maka  pesawat akan tetap di ketinggiannya. Prinsip aksi reaksi sederhana: kenapa pesawat diam di atas permukaan tanah adalah karena gaya gravitasi menuju pusat bumi diimbangi oleh kerasnya permukaan tanah yang mana berasal dari tolakan elektromagnetik atom-atom penyusun permukaan tanah.

Gaya gravitasi menyebar di segala ruang dan membentuk medan gravitasi. Di manapun Anda berdiri di muka bumi ini Anda akan selalu tertarik oleh gravitasi. Karena menuru teori Einstein setiap objek yang memiliki masa akan tertarik oleh gaya gravitasi. Ketika pesawat melakukan penerbangan, maka di setiap titik lintasannya di situ pula terdapat gaya tegak lurus permukaan tanah yang menarik pesawat tersebut agar “jatuh ke bawah”. Namun karena adanya dorongan mesin jet dari pesawat maka sayap pesawat itu kemudian melakukan tekanan pada udara yang selanjutnya akan menghasilkan gaya reaksi dari udara. Sehingga gaya reaksi ini yang jika diarahkan ke bentuk aerodinamis dari sayap pesawat, resultannya mengakibatkan pesawat tersebut terangkat ke atas.

Untuk membuat pembaca mudah memahami kalimat di atas, coba pembaca renungkan kenapa satelit tetap di orbitnya, dan tidak terlempar ke luar angkasa. Jawabnya tentu saja adalah tarikan gravitasi bumi mengimbangi percepatan sentripetal akibat inersia dari satelit itu.  Berbeda dengan gerak satelit yang pergerakannya di atas permukaan bumi tidak dihambat oleh gesekan udara, maka terdapat udara yang menghambat pergerakan dari  pesawat. Sehingga agar pesawat tetap di ketinggiannya maka perlu diadakan gaya angkat terus menerus untuk mengimbangi gaya tarik gravitasi bumi. Percepatan sentripetal (oleh kecepatan orbit) yang ada pada satelit itu pada pesawat adalah gaya apung Archimedes nya.

Seharusnya yang  pembaca tanyakan adalah, kenapa pesawat terbang tidak jatuh ke permukaan bumi, hmm.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun