Bekerja dan menjadi sukses adalah dambaan semua orang namun kadang aral melintang dan juga ada saja masalah yang muncul.
Bagi muslim yang memiliki Allah kita harus kembali kepadanya, dalam hal perdagangan. Dahulukan Dia terlebih dahulu. Namun bagaimana jika kita melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya hanya demi motif agar dia menaikan omset dagang saja?
Pertanyaan menggelitik. Bagi saya memohon adalah kewajiban, ya berdoa adalah kewajiban dan Dia sudah berjanji akan mengabulkan yang hambanya minta.
Meskipun begitu ibadah harusnya dilandasi memang untuk kepadanya dan tidak mengapa bila kita juga berharap kepada Nya karena memang itulah yang Dia harapkan dari hambanya yaitu berharap, termasuk dalam urusan ekonomi.
Namun bila ibadah hanya demi omset dan bila omset sudah sampai bahkan lebih kemudian malah lalai, jelas ini tidak benar. Dalam keadaan apapun seorang hamba seyogyanya selalu bersimppuh dan meminta kepadanya meski dalam keadaan senang. Ketika kita mengingatnya dalam keadaan senang. Dia akan mengingat anda dalam keadaan sempit.