Mohon tunggu...
zani novianti
zani novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Zani Novianti mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Deskripsi singkat mengenai disi saya yaitu memiliki kepribadian yang senang berbaur dengan orang banyak, mempelajari hal - hal baru, dan memiliki hobi, menonton, membaca, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Wisata Water Gong dari Sungai Tercemar Menjadi Tempat Budidaya Ikan dan Pariwisata

25 Juni 2022   20:46 Diperbarui: 25 Juni 2022   20:51 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber : https://images.app.goo.gl/jkE2Xkbk2u7fWRMs7

Indonesia dikenal sebagai   negara khatulistiwa, surga dunia, dan masih banyak lagi  julukan yang diberikan oleh dunia internasional terhadap Indonesia. Keindahan alam Indonesia  sudah banyak diakui oleh dunia, seperti pantai, air terjun, sungai, dan panorama alam yang menyejukkan mata. Salah satu wisata yang banyak dinenal oleh Indonesia yaitu  Pulau Dewata (Bali), masyarakat internasional  selalu mengidentikkan  Pulau Bali  sebagai ciri khas Indonesia.  Berdasarkan laporan    World Economic Forum (WEF),  selama 41 tahun terakhir  perkembangan wisata di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari wilayah Bali, sehingga banyak potensi dan sumber daya lain yang belum dikembangkan, dikelola, dan dimanfaatkan  menjadi  pariwisata baru oleh pemerintah.  Hal ini berdampak pada perkembangan  daerah tersebut bisa tertinggal dari daerah lainnya.

Jika dikembangkan suatu sektor wisata, daerah tersebut akan mengalami peningkatan pendapatan, devisa negara, dan penyerapan tenaga kerja. Secara geografis pengembangan sektor wisata Indonesia secara regional akan mendorong pembangunan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, dan menggerakkan arus investasi. Namun kondisi alam di Indonesia sangat menghawatirkan, hal ini disebabkan oleh berbagai kerusakan alam baik yang terjadi secara alami dan aktivitas manusia membrikan dampak yang negative bagi lingkungan.  Banyak ekosistem alami sudah terganggu, bberapa jenis organisme mengalami kelangkaan, dan terjadi pencemaran lingkungan

Kerusakan alam yang banyak terjadi yaitu berupa pencemaran air yang terjadi di sungai. Kebanyakan sungai – sungai yang berada di kota besar sudah mengalami pencemaran tingkat tinggi. Limbah sisa produksidari berbagai parik dan industry dibuang secara langsung ke lingkungan, hal ini menimbulkan zat – zat berbahaya masuk ke perairan dan mengganggu biota yang menjadi ekosistem di air.  Air yang bersifat toksik menyebabkan  organisme seperti ikan mengalami kematian dan gangguan kesehatan berupa stress, cacat, dan menurunkan daya adaptasi ikan. Tidak hanya buangan limbah, tetapi juga sampah yang dibuang secara sembarangan  menyebabkan aliran sungai menjadi tersumbat dan menimbulkan peristiwa banjir.

Selain kerusakan lingkungan, perkembangan sektor ekonomi Indonesia di bidang maritim juga belum banyak mengalami kemajuan.  Hampir 75% wilayah Indoensia berupa lautan, namun masih menginpor bahan berupa ikan dan sumber daya laut dari negara lain. Tidak hanya itu saja, masih banyak wilayah pulau yang belum diberikan nama secara resmi oleh Indoneisa, hal itu menyebabbkan pengakuan wilayah terhadap perairan Indonesia oleh negara lain. Wilayah yang seharusnya bisa dimanfaatkan menjadi sektor  perikanan dan wisata menjadi kurang berkembang.

Kesadaran masyarakat mengenai kepeduliaan terhadap lingkungan masih cukup rendah. Banyak dari mereka yang tidak menyadari akibat yang ditimbulkan dari tindakannya yang sudah merusak lingkungan. Mereka selalu mengeluhkan kondisi lingkungan yang rusak, tetapi tidak menyadari perilaku mereka yang menjadi penyebab utama lingkungan mulai tidak seimbang. Meskipun Sebagian masyarakat masih kurang peduli terhadap lingkungan, tetapi banyak juga dari mereka yang peduli  kepada permasalahan lingkungan di Indonesia.

Salah satunya seorang warga dari Kota Klaten, Jawa Tengah, beliau akrab disapa  dengan Mbah Bagong yang sukarela mengeluarkan uang sebesar 3 miliyar, uang tersebut dipergunakan untuk membersihkan sungai di sekitar tempat tinggalnya. Beliau  prihatin dengan kondisi sungai tersebut   yang sudah mengalami pencemaran berat dan  banyak sampah yang menumpuk di sungai tersebut.  Pembersihan sungai dilakukan secara bertahap dan menyuluruh dengan harapan bisa membaik  kualitas airnya.

Banyak Orang yang mengaanggap bahwa usaha yang dilakukan oleh Mbah bagong sia – sia, dan merasa rugi jika mengeluarkan uang dengan jumlah yang banyak. Namun Mbah Bagong tetap yakin bahwa usah atidak akan mengkhianati hasil, hal tersebut sudah dibuktikan oleh beliau, dengan proses yang cukup lama sungai tersebut   memiliki kondisi yang lebih baik. Kondisi air lebih jenrih daripada sebelumnya dan  bisa  dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Selain itu juga, habitat sungai itu membaik  dan dijadikan sebagai  media untuk budidaya ikan.

Atas jerih payah yang dilakukan oleh Mbah Bagong, sungai yang semulanya tercemar saat ini dikembangkan menjadi wisata air yang Bernama “Water Gong”. Water gong  menjadi salah satu wisata besar di Klaten, terdiri dari  wahana tempat bermain,   kolam ikan, dan  sungai  dnegan air jernih untuk berenang. Tiket masuk wisata tersebut memiliki harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat sekitar.  Dari Usaha yang telah dilakukan Mbah Bagong, kita bisa belajar bahwa hal yanng mustahil  bisa terjadi jika dilakukan dengan usaha dan niat yang baik.

Sikap peduli lingkungan Mbah Bagong perlu diapresiasi oleh pemerintah setempat, sebagai motivasi kepada masyarakat bahwa lingkungan perlu dijaga dan dimanfatakan dengan sebaik mungkin. Alam akan memberikan manfaatnya kepada kita, apabila terdapat rasa peduli sebagai bentuk timbal balik antara manusia dengan alam semesta.  Sebagai manusia, kita sudah diwajibkan menjadi pemimpin di muka bumi ini, yang artinya kita berperan untuk merawat dan menjaga kelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun