Sumber : https://images.app.goo.gl/jkE2Xkbk2u7fWRMs7
Indonesia dikenal sebagai negara khatulistiwa, surga dunia, dan masih banyak lagi julukan yang diberikan oleh dunia internasional terhadap Indonesia. Keindahan alam Indonesia sudah banyak diakui oleh dunia, seperti pantai, air terjun, sungai, dan panorama alam yang menyejukkan mata. Salah satu wisata yang banyak dinenal oleh Indonesia yaitu Pulau Dewata (Bali), masyarakat internasional selalu mengidentikkan Pulau Bali sebagai ciri khas Indonesia. Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), selama 41 tahun terakhir perkembangan wisata di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari wilayah Bali, sehingga banyak potensi dan sumber daya lain yang belum dikembangkan, dikelola, dan dimanfaatkan menjadi pariwisata baru oleh pemerintah. Hal ini berdampak pada perkembangan daerah tersebut bisa tertinggal dari daerah lainnya.
Jika dikembangkan suatu sektor wisata, daerah tersebut akan mengalami peningkatan pendapatan, devisa negara, dan penyerapan tenaga kerja. Secara geografis pengembangan sektor wisata Indonesia secara regional akan mendorong pembangunan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, dan menggerakkan arus investasi. Namun kondisi alam di Indonesia sangat menghawatirkan, hal ini disebabkan oleh berbagai kerusakan alam baik yang terjadi secara alami dan aktivitas manusia membrikan dampak yang negative bagi lingkungan. Banyak ekosistem alami sudah terganggu, bberapa jenis organisme mengalami kelangkaan, dan terjadi pencemaran lingkungan
Kerusakan alam yang banyak terjadi yaitu berupa pencemaran air yang terjadi di sungai. Kebanyakan sungai – sungai yang berada di kota besar sudah mengalami pencemaran tingkat tinggi. Limbah sisa produksidari berbagai parik dan industry dibuang secara langsung ke lingkungan, hal ini menimbulkan zat – zat berbahaya masuk ke perairan dan mengganggu biota yang menjadi ekosistem di air. Air yang bersifat toksik menyebabkan organisme seperti ikan mengalami kematian dan gangguan kesehatan berupa stress, cacat, dan menurunkan daya adaptasi ikan. Tidak hanya buangan limbah, tetapi juga sampah yang dibuang secara sembarangan menyebabkan aliran sungai menjadi tersumbat dan menimbulkan peristiwa banjir.
Selain kerusakan lingkungan, perkembangan sektor ekonomi Indonesia di bidang maritim juga belum banyak mengalami kemajuan. Hampir 75% wilayah Indoensia berupa lautan, namun masih menginpor bahan berupa ikan dan sumber daya laut dari negara lain. Tidak hanya itu saja, masih banyak wilayah pulau yang belum diberikan nama secara resmi oleh Indoneisa, hal itu menyebabbkan pengakuan wilayah terhadap perairan Indonesia oleh negara lain. Wilayah yang seharusnya bisa dimanfaatkan menjadi sektor perikanan dan wisata menjadi kurang berkembang.
Kesadaran masyarakat mengenai kepeduliaan terhadap lingkungan masih cukup rendah. Banyak dari mereka yang tidak menyadari akibat yang ditimbulkan dari tindakannya yang sudah merusak lingkungan. Mereka selalu mengeluhkan kondisi lingkungan yang rusak, tetapi tidak menyadari perilaku mereka yang menjadi penyebab utama lingkungan mulai tidak seimbang. Meskipun Sebagian masyarakat masih kurang peduli terhadap lingkungan, tetapi banyak juga dari mereka yang peduli kepada permasalahan lingkungan di Indonesia.
Salah satunya seorang warga dari Kota Klaten, Jawa Tengah, beliau akrab disapa dengan Mbah Bagong yang sukarela mengeluarkan uang sebesar 3 miliyar, uang tersebut dipergunakan untuk membersihkan sungai di sekitar tempat tinggalnya. Beliau prihatin dengan kondisi sungai tersebut yang sudah mengalami pencemaran berat dan banyak sampah yang menumpuk di sungai tersebut. Pembersihan sungai dilakukan secara bertahap dan menyuluruh dengan harapan bisa membaik kualitas airnya.
Banyak Orang yang mengaanggap bahwa usaha yang dilakukan oleh Mbah bagong sia – sia, dan merasa rugi jika mengeluarkan uang dengan jumlah yang banyak. Namun Mbah Bagong tetap yakin bahwa usah atidak akan mengkhianati hasil, hal tersebut sudah dibuktikan oleh beliau, dengan proses yang cukup lama sungai tersebut memiliki kondisi yang lebih baik. Kondisi air lebih jenrih daripada sebelumnya dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Selain itu juga, habitat sungai itu membaik dan dijadikan sebagai media untuk budidaya ikan.
Atas jerih payah yang dilakukan oleh Mbah Bagong, sungai yang semulanya tercemar saat ini dikembangkan menjadi wisata air yang Bernama “Water Gong”. Water gong menjadi salah satu wisata besar di Klaten, terdiri dari wahana tempat bermain, kolam ikan, dan sungai dnegan air jernih untuk berenang. Tiket masuk wisata tersebut memiliki harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat sekitar. Dari Usaha yang telah dilakukan Mbah Bagong, kita bisa belajar bahwa hal yanng mustahil bisa terjadi jika dilakukan dengan usaha dan niat yang baik.
Sikap peduli lingkungan Mbah Bagong perlu diapresiasi oleh pemerintah setempat, sebagai motivasi kepada masyarakat bahwa lingkungan perlu dijaga dan dimanfatakan dengan sebaik mungkin. Alam akan memberikan manfaatnya kepada kita, apabila terdapat rasa peduli sebagai bentuk timbal balik antara manusia dengan alam semesta. Sebagai manusia, kita sudah diwajibkan menjadi pemimpin di muka bumi ini, yang artinya kita berperan untuk merawat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H