Mohon tunggu...
Kurniawan AC
Kurniawan AC Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreativitas

10 November 2010   01:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kreativitas sering dianggap sebagai sesuatu yang diturunkan sejak lahir sehingga ada anggapan bahwa seorang anak yang dilahirkan dari orang tua yang kreatif maka anak tersebut akan kreatif pula, dengan kata lain kreatif merupakan keturunan. Apakah sebenarnya kreatif itu? Menurut kamus besar bahasa Indonesia kreatif adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan.Kreativitas merupakan suatu proses yang menghaslkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil berasal dari pemikiran yang divergen. Orang kreatif biasanya sering mengutak – atiksegala sesuatu sehingga rasa ingin tahu mereka tinggi. Sejak dini diusahakan agar anak memperoleh pengetahuan yang cukup, kreativitas tidak muncul dalam kehampaan melainkan dari pengetahuan yang diperolehnya, semakin banyak pengetahuan yang diperoleh anak maka akan semakin baik untuk mencapai kreatif. Agar kretivitas dapat berkembang maka sedini mungkin anak harus diperkenalkan dengan hal – halyang dapat meningkatkan kreativitasnya. Kreativitas ini memberi anak – anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar penghargaan dan pengaruhnya tehadap pekembangan kepribadiannya. Ciri anak kreatif yaitu anak yang memiliki pemikiran orisinil, lincah dan flesibel dalam berfikir serta anak yang mandiri.

Kreativitas seseorang berbeda – beda hal ini dikarenakan oleh beberapa factor seperti rumah, yang merupakan lingkungan pertama anak. Kondisi rumah yang tidak menguntungkan akan menghambat kreativitasnya. Sebagai contoh anak sering dilarang melakukan sesuatu, maka akan timbul perasaan takut untuk melakukan segala sesuatu karena selalu dilarang oleh orang tuanya. Terkadang ada orang tua yang ingin anaknya menjadi apa yang diharapkan olehnya tanpa mempedulikan minat dan pilihannya masing – masing maka akan timbul gejolak dihati anak tersebut apakah akan mengikuti keinginan orang tuanya atau minatnya sendiri. Hal ini dapat menghambat kreativitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun