Mohon tunggu...
Muhammad Mizan
Muhammad Mizan Mohon Tunggu... -

Cacian,kritikan bahkan dikucilkan pernah saya alami, tp dr hal itu saya belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Titip Rindu untuk teman-teman /Teori Jerry De Grey:

9 April 2011   17:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Indonesia baru mau bangkit dari sisi ekonomi setelah dilanda krisis berkepanjangan. Dengan adanya Bom Bali, ekonomi Indonesia anjlok lagi. Apalagi diperparah dengan banyaknya travel warning (baca: terror) yang dikeluarkan oleh Dubes Amerika dan Australia yang mengatakan bahwa 'kemungkinan akan ada bom lagi di Jakarta.' Orang asing hati-hati. Orang asing jangan datang ke Indonesia. Stigma tersebut akhirnya membawa efek yang sangat luar biasa. Indonesia seolah-olah menjadi sarang teroris. Indonesia menjadi negara yang tidak aman. Akhirnya, ekonomi Indonesia hancur lagi. Pertanyaannya, Dubes Amerika dan Australia tahu darimana? Sedangkan intel dan polisis Indonesia tidak tahu, tapi mereka tahu? Jadi, jelas ini pasti ada permainan intel luar biasa untuk menyudutkan Indonesia. Jelas, ini ada permainan intel. Intel siapa, sulit untuk menyelidikinya.


Dari kacamata awam tidak mungkin ada rekayasa, namun pihak Indonesia tidak tahu. Adakah keterkaitan antara perekayasa dengan orang-orang yang duduk dalam pemerintahan?


Lihat Soekarno. Bukti sudah keluar bahwa dia jatuh akibat permainan dari CIA dan MI6. Hal ini akibat dari Barat tidak suka lagi kepadanya. Lalu Soeharto maju. Akhirnya, CIA mempunyai 'jalur' ke Pemerintah Indonesia. Sebagai contoh, Freeport hingga saat ini masih dalam kontrol CIA. Padahal itu adalah aset Indonesia. AS mengeruk habis aset tersebut untuk kepentingannya guna mempermainkan kepentingannya di Indonesia.


Untuk melawan hegemoni Barat sebagaimana kata Bapak, umat Islam harus ada pemimpin. Bentuknya seperti apa? Keindonesiaan atau Universal?


Harus universal. Artinya, harus dipersiapkan terlebih dulu daerah-daerah yang lebih kecil. Misalnya, Jakarta Barat, Jawa, Indonesia, akhirnya Dunia. Di daerah-daerah tersebut dipimpin oleh pimpinan dakwah. Bila Islam bersatu maka tidak ada satu musuh Islam pun yang mengganggu. Sebab, walaupun ada umat Islam yang beragamanya tidak dengan benar, tatkala ada al-Quran yang dimasukkan dalam toilet (kasus penjara Guantanamo) sama halnya menusuk hati seluruh kaum Muslim sedunia. Efek ini menunjukkan bahwa sudah ada tanda-tanda persatuan Islam.


AS dan sekutunya sedang mencari justifikasi untuk menyerang Suriah, Iran, dan yang lain atas nama perang melawan terorisme. Namun, fakta menunjukkan bahwa seluruhnya adalah kebohongan semata sehingga masyarakatnya sendiri melakukan penolakan-penolakan. Namun, rezim Bush dan sekutunya masih saja 'ngotot'. Bagaimana Bapak memandang permasalahan ini?


Untuk masuk Iran dan Suriah harus ada 9-11 lagi, karena itu alatnya. Informasi terbaru, pemerintah Prancis mengatakan, bila kita mendapat serangan teroris dari negara manapun, kita siap menggunakan bom nuklir. Ini menunjukkan adanya indikator akan ada hal yang akan terjadi. Bisa jadi di Prancis nanti akan ada peristiwa 'serangan teroris'. Setelah diselidiki kemungkinan dikatakan bahwa bahan-bahannya dari Iran. Akhirnya, Bush menimpali, "Saya sudah bilang kalau Iran memproduksi bom nuklir." Demikian juga John Howard, Tony Blair, dan lain-lain. Walhasil, AS dan sekutunya punya justifikasi untuk menyerang.


Ini namanya perang propaganda. Bush mengatakan, kita baik pada Islam. Ini hanya berasal dari kelompok tertentu saja, yakni al-Qaeda yang 'menyimpang'. Inilah yang teroris. Walau perlu dipertanyakan lagi, apakah organisasi al-Qaeda memang ada. Yang perlu dipertegas adalah The Terorist is liyer (Yang disebut teroris adalah sang pembohong). AS adalah pembohong besar maka selayaknyalah jika dikatakan AS adalah teroris. Jadi, jelas George W Bush, Dick Cheney, Paul Woulfowitt adalah musuh kita. Sedangkan organisasi teroris terbesar di dunia adalah CIA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun