Mohon tunggu...
Zandra Xavier Fairuz
Zandra Xavier Fairuz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

gemar membaca dan menekuni bidang baru

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bermula dari Sampah Menjadi Barang Estetis nan Berguna

13 Juli 2024   12:02 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produksi karya kreatif dari sampah ecobrick/dok Pribadi

Dalam produksi daur ulangnya, plastik yang biasa digunakan oleh Olah Plastic adalah plastik jenis PET (PETE/Polyester) yaitu plastik yang digunakan untuk mengemas makanan seperti botol plastik kemasan air putih, lalu plastik jenis HDPE (High Density Polyethylene) yang merupakan polimer termoplastik yang dihasilkan oleh monomer etilena, jenis plastik ini biasanya digunakan sebagai botol shampoo, karton susu, maupun botol kemasan obat. 

Selanjutnya adalah LDPE (Low Density Polyethylene) yang biasanya digunakan untuk bahan produk kantong plastik. Alasan jenis LDPE digunakan oleh Olah Plastic karena LDPE memiliki rantai cabang yang cukup banyak, dan membuatnya tidak terlalu padat sehingga bisa menghasilkan jenis polyethylene yang lunak dan fleksibel untuk di daur ulang. 

Olah Plastic juga menggunakan jenis PS (Plastic Polystyrene), pada dasarnya PS ini merupakan styrofoam dengan tingkat daur ulang yang terbilang tidak mudah dan biasanya digunakan untuk kemasan makanan. 

Terakhir yaitu plastik jenis PP (Polypropylene), jenis plastik PP ini sering ditemukan pada bahan dasar yang digunakan pada produk popok bayi dan pembalut wanita sekali pakai, dibanding dengan jenis sampah lainnya, jenis PP ini memiliki kualitas yang aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan. Namun, plastik jenis PP ini tidak mudah untuk didaur ulang, jenis PP ini berpotensi menimbulkan asma serta gangguan hormon pada manusia.

“Kami hanya mengumpulkan jenis plastik PET, HDPE, LDPE, PP, dan PS yang dapat didaur ulang, aman, bersih, dan kering. Jenis plastik 'PVC' (Polyvinyl Chloride) atau sampah lainnya yang sekiranya tidak cocok untuk di daur ulang dapat berbahaya bagi tim kami untuk diproses, oleh karena itu kami memutuskan untuk tidak mengumpulkannya.” ungkapnya.

Kini Olah Plastik memiliki beberapa titik untuk pengumpulan bahan mereka yakni sampah tutup botol. Titik-titik tersebut diantaranya ada di Bandung, Cikarang, dan Tangerang. Nantinya sampah tutup botol yang terkumpul akan dikirimkan ke pabrik pengolahan yang berlokasi di kawasan Gedebage, Bandung. 

Sampah tutup botol yang terkumpul akan melalui rangkaian proses terlebih dahulu. Tim Olah Plastic akan membersihkan dan memisahkan sampah tutup botol berdasarkan warnanya. 

Warna-warna dari tutup botol ini yang nantinya akan menentukan hasil akhir dari satu lembar papan plastik dengan ukuran 1x1 meter. Selembar papan dapat memiliki ketebalan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan request pelanggan. 

Namun, umumnya papan plastik yang dihasilkan dari oleh Olah Plastic berkisar 2 sentimeter hingga 5 sentimeter. Rizal mengungkapkan bahwa untuk memproduksi satu papan plastik tidak membutuhkan waktu yang lama, akan tetapi pengumpulan bahannya yang memakan waktu.

“Sebenarnya kenapa setiap ada request dari client selalu dikasih estimasi 2 minggu, karena cari bahan (tutup botol) dengan warna yang sesuai keinginan client yang susah.” Ujar Rizal menjelaskan. “Buat produksinya mah cepat. Sehari dua hari juga bisa selesai.” tambahnya.

Karya-Karya Olah Plastic

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun