ZANDIRA BENEVIO RIDHAS/191241181
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Penyakit Mpox sebelumnya dikenal dengan sebutan cacar monyet. Cacar monye atau Mpox adalah infeksi zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox dan ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa tahun belakangan ini, kasus penyakit Mpox atau cacar monyet meningkat sehingga mendapat perhatian global. Terjadinya peningkatan kasus penyakit Mpox ini, ditemukan bahwa penyakit cacar monyet dapat menyebar ke sesama manusia memalui kontak dengan luka atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Di Indonesia sendiri saat ini telah dilaporkan sebanyak 88 kasus terkonfirmasi dari tahun 2022-2024. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan penanganan yang baik dan tepat.
Gejala yang dialami orang yang terinfeksi oleh penyakit cacar monyet ini biasanya perlu beberapa hari sampai beberapa minggu untuk muncul dan dirasakan oleh penderita setelah terinfeksi oleh virus monkeypox. Adapun gejala Mpox, antara lain demam, muncul ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, nyeri otot, mudah kelelahan, serta munculnya benjolan yang akan berubah menjadi luka lepuh.
Banyaknya kasus penyakit Mpox yang terjadi di berbagai belahan dunia, hal ini membuat kita harus bisa mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus monkeypox dengan berbagai cara. Langkah pertama untuk melakukan pencegahan untuk penyakit cacar monyet ini dapat dilakukan dengan mengedukasi masyarakat agar masyarakat memahami cara penularan penyakit ini, gejala yang dialami jika terinfeksi oleh cacar monyet, serta pencegahan agar terhindar dari penyakit Mpox. Pengedukasian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan seminar, dan juga dapat memanfaatkan media sosial.
Langkah selanjutnya untuk mencegah penyakit cacar monyet ini, yaitu dapat dilakukan vaksinasi. Vaksin cacar yang sebelumnya sudah digunakan telah terbukti efektif untuk meminimalisir terhadap penyebaran virus monkepox ini. Oleh karena itu, tenaga kesehatan dan orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien yang terpapar sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi. Penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi dalam waktu dua minggu setelah terpapar dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi.Â
Langkah ketiga, yaitu pengendalian lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi resiko penyebaran Mpox dengan mengurangi interaksi dengan hewan liar, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan are sekitar, serta karantina bagi hewan yang terinfeksi.Â
Adapun langkah penanganan bagi pasien atau penderita yang terinfeksi oleh penyakit cacar monyet dapat dilakukan dengan cara deteksi dini dan isolasi kasus yang tepat untuk mendiagnosis apakah terinfeksi oleh penyakit cacar monyet atau tidak. Gejala awal seperti demam, nyeri otot, dan ruam dapat mirip dengan penyakit lain, sehingga peningkatan pelatihan bagi tenaga kesehatan sangat penting. Dengan mengidentifikasi dan mengisolasi pasien segera setelah terdiagnosis, risiko penularan dapat diminimalisirkan.Â
Langkah setelah melakukan diagnosis, maka dilakukan perawatan medis jika terinfeksi. Meskipun sebagian besar kasus mpox bersifat ringan, individu dengan gejala berat memerlukan penanganan medis intensif. Penggunaan antiviral, seperti tecovirimat, dapat dipertimbangkan untuk mengurangi keparahan gejala dan mencegah komplikasi.
Penanganan yang ketiga dapat dilakukan penyuluhan kepada tenaga kesehatan untuk dilatih mengenali gejala dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan saat menangani pasien. Protokol perlindungan pribadi yang tepat harus ditegakkan untuk mencegah penularan di fasilitas kesehatan.Â