Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kebutuhan yang tak terbatas, akan tetapi berbanding terbalik dengan SDA yang terbatas. Budaya yang konsumtif selalu mendominasi setiap manusia untuk selalu menerapkannya. Zaman modern yang serba canggih menuntut kita untuk memiliki barang-barang yang canggih ataupun barang yang bisa memudahkan aktifitas kita.
Layaknya gadget yang perkembangannya sangat cepat dan dinamis, dengan berbagai macam spesifikasi yang luar biasa. Para produsen gadget dipaksa untuk selalu bersaing dengan berbagai macam produk yang berkualitas. Perusahaan gadget menjadi tempat bagi para konsumen dalam menikmati fasilitas inovasi yang diberikan oleh perusahaan dengan spesisifikasi yang tinggi.
Teknologi berhasil menciptakan barang yang bisa memudahkan pekerjaan manusia. Dengan banyaknya kebutuhan yang diperlukan maka banyak juga barang yang diciptakan, sehingga membuat kelangkaan bahan dasar. Alangkah hebatnya ketika bisa menciptakan barang dengan tepat guna dan multifungsi, sehingga akan memberikan efisiensi sumber daya.
Dengan adanya kesederhanaan barang atau produk akan membuat setiap pemiliknya tidak mawas diri untuk selalu berfikiran menjaga dan merawat barangnya. Dengan menerapkan hidup minimalis kita akan selalu nyaman dimanapun kita berada. Â Barang tidak akan menjadi beban ketika barang tersebut tepat guna saat pergi kemana-mana.
Budaya konsumtif memberikan dampak kepada para penikmat tekhnologi untuk selalu mencari dan memliki barang-barang baru, walaupun belum tentu jelas fungsinya. Terkadang para konsumen hanya memandang dari segi keindahan dan harga pasarnya, dan kurang memperhatikan nilai guna dan kebutuhannya.
Dengan banyaknya barang yang kita miliki, maka beberapa masalah akan muncul. Seperti penyediaan tempat, memperburuk ruangan, menambah beban pikiran dan lain-lain. Dunia akan indah dipandang dengan cara yang sederhana dan tertata rapi secara minimalis bukan di isi dengan barang-barang yang tidak tepat guna.
Layaknya rumah ketika diisi dengan barang-barang yang tidak tepat guna, hanya akan memperburuk keadaan dan mempersempit ruangan dan akan menjadi tempat yang berantakan. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk istirahat, bermain, dan berkumpul menjadi tempat yang buruk dikarenakan barang yang tidak dibutuhkan ada dan memenuhi isi ruangan rumah.
Keminimalisan sangat perlu dan dibutuhkan untuk setiap orang yang tidak menginginkan kesulitan dalam menjaga dan merawat barang. Tak akan ada lagi pikiran barang yang akan tercuri, hilang atau biaya perawatan. Semestinya dengan banyak barang yang di miliki maka biaya perawatan sangat perlu dilakukan, sehingga akan memberikan kebengkakan dalam biaya pengeluaran bulanan atau harian.
Hidup dengan barang yang sederhana, barang yang hanya kita butuhkan akan memberikan dampak kepada aktivitas keseharian kita. Pikiran kita akan fokus kepada aktifitas bukan kepada barang yang kita bawa atau yang kita miliki. Cobalah terapkan pikiran hidup dengan cara minimalis, dengan seminimalis mungkin. Apapun itu. Cobalah terapkan!
Bahagia sekali bagi anak-anak jalanan yang tidak pernah berpikiran tentang barang yang dimilikinya. Tak perlu khawatir terhadap kondisi dikarenakan mereka hanya hidup seperlu dan secukupnya saja untuk bertahan hidup. Berbeda dengan orang yang kaya, terkadang harus bayar pajak mobil mewah, biaya servis, dan lain-lain. Kadang tidurpun tak nyenyak dan tak enak kalau-kalau kekayaannya dicuri oleh orang lain, sedangkan orang jalanan apa yang akan dicuri.
Sejatinya, kepemilikan barang yang kita miliki adalah titipan dari yang membuat hidup. Maka milikilah seperlunya dan gunakan dengan jalan yang benar. Ketika kita beranggapan bahwa barang yang kita miliki adalah titipan, tak akan ada rasa saling iri dengki kepada pemilik kekayaan. Sehingga dengan itu maka akan tercipta kedamaian dan kebahagiaan.