Toyomarto, Singosari -- Sabtu, 21 Desember 2024, tim mahasiswa KKN melaksanakan Observasi ekonomi kreatif di Desa Toyomarto. Salah satu usaha yang menjadi sorotan adalah JP Kripik, sebuah UMKM lokal yang memproduksi aneka keripik seperti keripik pisang, menjes, singkong, dan talas.
Observasi dimulai di tempat produksi JP Kripik pada pukul 12.30 WIB. Para mahasiswa disambut langsung oleh pemilik usaha, bapak madhir dan Umi dengan ramah menceritakan perjalanan usaha ini. Menurut pemilik, JP Kripik telah berdiri selama 8 tahun dan terus berkembang menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Desa Toyomarto.
Namun, dalam wawancara, pemilik juga mengungkapkan kendala utama yang sering dihadapi, yaitu keterbatasan bahan baku talas. "Talas sering sulit didapatkan, terutama di musim tertentu. Padahal, keripik talas adalah salah satu produk yang banyak diminati," ujar pemilik JP Kripik.
Selain itu, pemilik menjelaskan bahwa seluruh bahan baku, seperti pisang dan singkong, tetap diperoleh dari petani lokal, sehingga meskipun ada kendala, JP Kripik tetap berkomitmen mendukung perekonomian desa.
Mahasiswa KKN juga mempelajari proses produksi JP Kripik yang tetap mempertahankan cara tradisional namun higienis, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan modern. Produk JP Kripik kini telah dipasarkan tidak hanya secara lokal tetapi juga melalui platform digital seperti media sosial dan marketplace.
Observasi ini menghasilkan beberapa catatan penting, termasuk potensi besar JP Kripik untuk terus berkembang dengan diversifikasi rasa, inovasi produk, dan strategi pemasaran digital yang lebih intensif.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 13.30 WIB dengan kesimpulan bahwa meski menghadapi kendala bahan baku, JP Kripik adalah bukti nyata bagaimana ekonomi kreatif mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H