Mohon tunggu...
Zam Zami
Zam Zami Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kelahiran Padang Januari 4. Baru pernah merantau ke Jakarta, Pontianak, Duri dan Pekanbaru. Mantan wartawan di korannya KG dan reporter radio "they call it smart". Kini berminat pada masalah lingkungan, jurnalistik dan suka merantau juga makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gembar-gembor Riau bukan Provinsi Illegal Logging

28 September 2010   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini di sejumlah media lokal di Pekanbaru terdapat berita yang bagus, tentu saja berada di halaman pertama. Namanya juga berita bagus. Satu di antara media itu menulis judul, Gubernur Riau : Riau Bukan Provinsi Ilog. Ada juga foto portrait beliau. Dalam lead beritanya ditulis, Gubernur Riau HM Rusi Zinal menegaskan Riau harus bisa menghilangkan image (kesan) sebagai provinsi yang identik dengan kasus-kasus illegal logging (pembalakkan liar). Dalam paragraf kedua berita itu, termaktublah kutipan langsung Gubri Rusli Zainal, “Riau tidaklah seburuk itu. Kita juga sangat komit bagaimana menjaga kelestarian hutan. Saat ini semua hutan sudah produktif. Dari 4,2 juta hektar, 2,3 juta hektar kita jadikanhutan konservasi.” Kutipan itu bagian dari pidato sambutannya dalam satu acara halal bi halal masyarakat Riau di Jakarta, Minggu (26/9) lalu. berita terkait Di media lokal lainnya pada edisi Senin 27 September 2010 mengutip, “Jadi sangat tidak berdasar kalau Riau itu selalu diidentikkan dengan illegal logging,” tegas gubernur lagi. Nah, tentu saja ini adalah usaha yang bagus bagi seorang kepala daerah untuk menyampaikan kepada publik bahwa pemerintahannya sedang berusaha memberantas praktik illegal logging, sebua praktik yang jamak pada periode-periode sebelumnya. Tapi apakah perkataan itu saja cukup bagi masyarakat lalu berubah pandangan? Sembari berusaha menjawab pertanyaan itu dan membolak-balik halaman koran, mata saya pun tertuju pada halaman daerah, yakni berita tentang temuan ilog di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. “Diduga Hasil Illog, Ratusan Ton Kayu Diamankan,” demikian berita utama di halaman Bengkalis itu. foto berita Nah loh? Jadi, cukupkah provinsi Riau bisa mengubah image-nya dari provinsi ilog menjadi provinsi konservasi dengan cara memberi pernyataan pada publik, sementara pada waktu bersamaan, temuan kasus ilog masih saja muncul?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun