[caption id="attachment_363591" align="alignnone" width="330" caption="http://id.wikipedia.org/wiki/Bachtiar_Aly"][/caption]
Prof. Bachtiar aly, seorang pakar komunikasi politik yang terpilih menjadi anggota DPR-RI 2014-2019 dari partai Nasdem daerah pemilihan Aceh, semalam (2/10/2014) mencoba menenangkan “politikus kampungan” di dalam gedung dewan, menenangkan mereka yang sedang riuh kampungan seperti tak berpendidikan, lebih rendah dari anak-anak Sekolah Dasar. Sungguh memalukan, anggota dewan yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat, tapi telah memberikan contoh buruk bagi rakyat negeri ini.
Tidak perlu jauh-jauh menilai kualitas masyarakat negeri ini, tinggal nilai saja bagaimana sikap dan perilaku mereka di gedung dewan sana, begitulah hancurnya moralitas dan karakter generasi bangsa kita, sungguh memalukan dan sangat menyedihkan.
Bagi yang berakal sehat dan berpendidikan seperti Prof Bachtiar Ali, pasti akan merasa sangat malu dan sedih melihat sikap dan perilaku anak bangsa kampungan dalam gedung dewan. Merasa malu karena perilaku mereka ditonton jutaan rakyat negeri ini.
Bagi yang tidak berpendidikan, mereka bangga mengandalkan emosional, otot dan suara besar sebagai modal utama. Begitu pula dengan mereka yang punya kekuasaan disana, semua suara anggota tidak mau didengarkan, yang penting kepentingan politik dan kelompoknya tercapai.
Jika sudah begini perilaku tidak berpendidikan anggota dewan, tidak perlu ada lagi orang-orang cerdas menjadi anggota dewan terhormat karena ide dan gagasan-gagasan cerdas mereka tak akan pernah didengarkan, orang-orang cerdas tidak akan pernah didengar oleh keegoisan dan kejahilan sang penguasa disana.
Saya baru melihat ada satu anggota dewan yang menunjukkan kelasnya, cerdas, memberikan contoh yang baik dan beretika dalam rapat pemilihan ketua DPR-RI semalam, dia adalah Prof. Bachtiar Aly. Seyogianya, anggota lain mesti banyak lagi belajar menjadi anggota dewan terhormat dan beretika sehingga bisa menjadi contoh berpolitik yang santun bagi rakyat Indonesia.
Prof. Bachtiar Aly: “kita harus membuat kultur yang baru, apapun perbedaan kita gak masalah, tapi berkomunikasi kita harus punya etika..”
YouTube video: “Kita semua memalukan, kampungan dan tidak beretika”
http://www.youtube.com/watch?v=5Xk4Pi-SKj0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H