Mohon tunggu...
Zamzami Zainuddin
Zamzami Zainuddin Mohon Tunggu... -

(S.Pd.I) UIN AR-RANIRY, (M.Ed) University of Malaya, (PhD) University of Hong Kong (HKU) Short course: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Iowa State University, USA & Chonbuk National University, South Korea

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan Istilah Pendekatan, Metode, Teknik dan Prosedur dalam Pengajaran

8 Februari 2016   21:56 Diperbarui: 8 Februari 2016   22:31 3814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang bingung membedakan ke-empat istilah "Pendekatan, Metode, Teknik dan Prosedur" terutama dalam Language Teaching Method. Disini saya akan mengulas sedikit perbedaan masing-masing istilah secara sederhana dan mudah dipahami. Banyak orang bertanya mana lebih dulu pendekatan atau metode dalam step atau implemetnasinya atau mana yang lebih general. Dari judul di atas saya sudah membuat list secara berurutan mulai dari istilah umum sampai spesifik yaitu: Pendekatan, Metode, Teknik dan Prosedur.

"Pendekatan" (approach) memiliki skop yang sangat luas dan belum bisa diimplementasikan dalam proses belajar mengajar, kenapa? karena approach masih asumsi (assumption) dan teori. Sebelum seorang pengajar mengimplementasikan metode pengajarannya, ia harus terlebih dahulu mengetahui asumsi, teori dan arah pembelajaran yang akan dibawa saat mengaplikasikan metode nantinya. Kalau dalam istilah politik, approach ini adalah ideologi sedangkan metode adalah partai politik, jadi ideologi dan parpol harus singkron. Satu ideologi juga bisa diadopsi oleh banyak parpol kan...hehehe.

Berbicara masalah asumsi dan teori, banyak sekali teori pembelajaran (Learning theories) yang bisa menjadi landasan sebelum kapal bergerak dalam proses belajar-mengajar. Sebagai contoh ada teori behaviorism, cognitivism dan constructivism. Nah, telebih dahulu pengajar harus mengetahui teori apa yang akan ia pakai dalam metode belajar-mengajar nanti. Jadi penggunaan teori dalam approach harus selaras dengan penggunaan metode.

Misalnya: Seorang pengajar menggunakan teori behaviorism dimana pengajar sebagai sentral pembelajaran/ ilmu (teacher-center), maka metode yang cocok digunakan adalah metode yang menempatkan guru sebagai sentral pembelajaran. Misal dalam belajar Bahasa Inggris bisa menggunakan Grammar Trasnlation Method (GTM). Kemudian jika pengajar menggunakan teori constructivism sebagai teori dalam approach, mungkin bisa menggunakan metode communicative approach karena teori constructivism lebih mengarahkan pada students-center.

Nah, diatas kita sudah berbicara masalah approach dan method, dimana approach adalah asumsi/ teori sedangkan metode adalah eksekusinya (implement) atau juga sering disitilahkan dengan cara (way in implementing). Selanjutnya, turunan dari metode adalah teknik yang berarti trik, bagaimana metode dijalankan dalam proses belajar-mengajar. Yang paling spesifik dari semuanya adalah prosedur, prosedur adalah step-by-step, satu persatu aktivitas dalam mengimplementasikan metode. Misalnya: Aktivitas pertama di kelas guru menguji pelajaran sebelumnya, kedua,....ketiga....dan seterusnya.

Intisarinya adalah Approach is translated into the method that contains technique with series of procedures.

Zamzami Zainuddin, Alumnus UIN Ar-Raniry Aceh, bekerja sebagai peneliti pendidikan pada Faculty of Education, University of Malaya, Kuala Lumpur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun