Dalam upaya memperkuat kolaborasi akademik dan mendorong pembangunan lembaga pendidikan Islam yang mandiri serta berdaya saing, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAI Al Badar Cipulus Purwakarta melaksanakan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan MPI S2 Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Acara ini berlangsung pada tanggal 18-19 Oktober 2024 di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, diiringi dengan kegiatan Seminar Nasional bertema "Membangun Kemandirian dan Daya Saing Lembaga Islam di Era Society 5.0".
Penandatanganan MoA ini menandai awal dari kerja sama strategis antara kedua institusi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam, khususnya dalam bidang manajemen pendidikan. Ketua Prodi MPI S1 STAI Al Badar Cipulus Purwakarta, Moh. Sugandi, M.Pd., dan Ketua Prodi MPI S2 Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Karman, M.Ag., hadir sebagai perwakilan dari kedua pihak untuk menandatangani kesepakatan ini. Kerja sama ini mencakup pertukaran dosen, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan tantangan pendidikan Islam di masa depan.
Ketua STAI Al Badar Cipulus Purwakarta, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga pendidikan Islam dalam menghadapi dinamika zaman, terutama di era Society 5.0 yang menuntut integrasi teknologi dan nilai-nilai Islam. "Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi tonggak penting dalam membangun lembaga pendidikan Islam yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tetap menjaga identitas keislaman," ungkapnya.
Seminar Nasional yang menjadi bagian dari acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman. Pemateri pertama, Dr. H. Amin, S.Ag., M.M.Pd., Ketua Pokjawas PAI, membahas pentingnya inovasi dalam manajemen lembaga pendidikan Islam untuk memastikan institusi-institusi ini dapat bersaing di tingkat global. Beliau menekankan bahwa kemandirian lembaga pendidikan Islam dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya yang efektif dan inovatif.
Pemateri kedua, Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd., Ketua Program Magister Pascasarjana UIN Jakarta, menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi lembaga Islam di era Society 5.0. Menurutnya, era ini tidak hanya tentang integrasi teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga bagaimana lembaga pendidikan Islam dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk memperkuat identitas dan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan.
Pada kesempatan yang sama, Moh. Sugandi, M.Pd., Ketua Prodi MPI STAI Al Badar Cipulus, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam memperkuat kompetensi manajemen pendidikan di institusi mereka. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas manajemen pendidikan di STAI Al Badar, khususnya melalui kolaborasi dengan institusi terkemuka seperti UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kerja sama ini akan menjadi platform bagi pertukaran ide dan inovasi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia," ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak dari lingkungan akademik, termasuk dosen dan mahasiswa, yang turut ambil bagian dalam diskusi interaktif terkait strategi membangun daya saing lembaga pendidikan Islam. Antusiasme peserta seminar menjadi cerminan betapa pentingnya tema yang diangkat, khususnya dalam konteks tantangan globalisasi dan digitalisasi yang dihadapi lembaga pendidikan Islam saat ini.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya terbatas pada peningkatan kapasitas akademik, tetapi juga mampu mendorong pengembangan riset-riset yang relevan dengan kebutuhan pendidikan Islam di Indonesia. Dr. Karman, M.Ag., dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menambahkan bahwa MoA ini akan membuka peluang bagi kedua institusi untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era digital.
Di akhir acara, kedua pihak menyatakan komitmennya untuk terus mendukung berbagai program yang dapat memperkuat daya saing lembaga Islam, termasuk dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia. Kolaborasi ini diharapkan akan menjadi model bagi lembaga pendidikan Islam lainnya dalam merespon tantangan zaman dengan tetap menjaga identitas keislaman.