Asbab an-Nuzul surah al-Layl yaitu ngenani peristiwanya Abu Bakar ash-Shiddiq menghadapi orang-orang kafir yang kufurnya paling ganas, suka berbohong dan paling bakhil, namanya Umayyah bin Kholaf.
Umayyah bin Kholaf ini saudaranya Ubay bin Kholaf yang dibunuh Kanjeng Nabi pada perang Uhud sebab diperintahkan oleh Allah SWT.
Itulah satu-satunya perintah Allah kepada Kanjeng Nabi untuk membunuh musuh.
Abu Bakar termasuk sahabat yang paling loman. Sabda Kanjeng Nabi: "Aku (Nabi Muhammad) gudangnya kedermawanan dan Abu Bakar itu pintunya".
Abu Bakar suatu waktu tahu sahabat Bilal disiksa sama majikanya terus dibeli meskipun harganya mahal kemudian dimerdekakan.
Mengetahui itu, Umayyah bilang: "Abu Bakar kalau sampai membeli Bilal terus dimerdekakan itu namanya Bilal berhutang budi kepada Abu Bakar".
Lantas turunlah Surah al-Layl yang menjelaskan: "19. padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, 20. tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhanya yang Maha Tinggi". (QS. al-Layl: 19-20)
Pada kisah yang lain, saat perang Tabuk berkecamuk.
Nabi Muhammad Mengumumkan: "siapa yang mempunyai uang berlebih untuk perang Tabuk, (pada saat ini para sukarelawan sudah berkumpul tetapi senjata belum ada) guna membeli senjata?".
Mendengar itu, Sayyidina Umar pulang dengan segera untuk mengambil uang (Sayyidina Umar mempunyai uang satu peti, diberikan separuh untuk iuran membeli senjata) kemudian disetorkan ke Kanjeng Nabi.Â
Setelah memberikan uang ke Kanjeng Nabi, Umar menggerutu dalam hatinya: "saya berani memberikan separuh harta saya, kira-kira Abu Bakar berani seberapa? kok sampai dipuji-puji Kanjeng Nabi".