Mohon tunggu...
Revolusi pikir id
Revolusi pikir id Mohon Tunggu... Guru

Penulis amateur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Warisan penjajah: Dwi fungsi militer

16 Maret 2025   20:35 Diperbarui: 17 Maret 2025   15:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi yang menggambarkan pimpinan dari golongan orang yang salah (gambar dibuat dengan AI)

Dengan berbagai kekhawatiran tersebut, partai hijau akan lebih senyap dalam bermain, main cantik saja tanpa melupakan cita-cita awal yaitu puncak rantai kekuasaan. Simpel namun begitu besar pengaruhnya. Dengan menguasai berbagai stakeholder, mereka akan lebih mudah mempermainkan posisi daripada yang anbu parcok lakukan. Kesenyapan nya pun akan lebih ditingkatkan karena sekarang ada media yang 24/7 akan mudah membongkar posisi tanpa terkecuali 

Pembengkakan pimpinan, pembengkakan tugas, pembengkakan fungsi, pembengkakan anggaran dengan dalih Efisiensi anggaran berbanding lurus dengan harapan. Posisi mereka akan lebih mudah melenggang tuk menguasai puncak dan mempersempit ruang gerak ambu parcok yang dahulu juga mempersempit ruang gerak partai hijau.

Hal semacam ini sangat memalukan karena partai yang katanya paling netral ternyata diam-diam membangun kekuatan tuk menendang musuhnya agar bisa bebas dari penegakan hukum dan mendapatkan proyek lebih dengan dwipungsi partai yang notabenenya partai bisa mengurusi berbagai kepentingan rakyat. Maka dari itu partai hijau harus tetap menjaga nama baiknya dengan berbagai upaya seperti rapat tertutup, aturan tertutup dan menutup mulut dengan gulungan kertas merah agar kejadian 98 tidak terulang lagi. 

 Dalam berbagai kasus hukum yang melibatkan partai coklat dan partai hijau ataupun keluarga dari keduanya. Mereka selalu aman dan lepas dari dakwaan dan jeratan hukum dengan berbagai rekayasa tuk membodohi si bodoh seakan hal tersebut benar adanya. 

Esensi dari berbagai polemik yang ada hanya semata-mata ingin menjadi tangan kanan penguasa selayaknya sang londo ireng pribumi yang menjilat penjajah agar mereka bisa mengambil keuntungan di negerinya sendiri dan mampu memperdaya kaum lemah agar bisa melenggangkan kekuasaan menjadi lebih besar. 

Mereka ingin berkuasa ditanah sendiri dengan menjilat anjing yang sedang menggonggong 

 

Ditulis 26-27 Februari 2025

Create by: Zamzam Muzamil

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun