Pada Piala Dunia 2014, Higuain gagal mencetak gol meski sudah berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Jerman, Manuel Neuer. Begitu juga pada final Copa Amerika tahun 2015 dan 2016 melawan Chile, Higuain kembali gagal mencetak gol dipartai final meski mendapatkan begitu kesempatan mencetak gol.
Tapi kenapa Messi yag disalahkan? Bukankah Higuain yang gagal mencetak gol?
Tidak adil memang selalu menyalahkan Messi. Tapi hampir semua orang beranggapan bahwa tim ini adalah timnya Messi. Messi dianggap mempunyai hak untuk menentukan pemain yang dipanggil dan bahkan susunan pemain yang akan diturunkan bertanding. Semua dibangun untuk mendukung Messi, jadi merupakan hal yang wajar Messi selalu disalahkan.
Begitu juga pada edisi Copa Amerika kali ini, Angel Di Maria dan Sergio Aguero yang diharapkan mampu menemani Messi di lini depan justru tampil seadanya hingga kemudian muncul sosok Lautaro Martinez yang begitu menjanjikan. Meskipun pada akhirnya hanya mampu menjadi juara ketiga, setidaknya kali ini kesalahan lebih ditujukan kepada wasit dan VAR.
Dikutuk sejak awal
Selama memperkuat Argentina, Messi baru dua kali dihadiahi kartu merah oleh wasit. Kartu merah pertamanya yaitu pada debutnya melawan Hongaria pada tahun 2005 ketika baru bermain kurang dari satu menit karena dianggap menyikut lawan.
Terakhir terjadi pada pertandingan perebutan tempat ketiga pada Copa Amerika 2019 yang dimenangkan Argentina atas Chile dengan skor 2-1. Dalam perebutan bola diareal penalti Chile, Messi membuat bola bergulir dengan sedikit memberi dorongan kepada Medel, tetapi tidak bersalah setelah itu ketika Medel berbalik untuk menghadapinya. Namun demikian, kartu itu keluar dan Messi harus pergi begitu juga Medel.
Apakah kartu merah itu sekaligus sebagai akhir karirnya membela Tim Tango? Semua kemungkinan tetap ada seperti ketika Messi mengutarakan niatnya untuk pensiun setelah kekalahan pada final Copa Amerika 2016 yang lalu.
Bahkan jika pada akhirnya Messi tidak menyatakan niatnya untuk pensiun lagi, Messi dan Argentina tetap harus menunggu apa hukuman yang diberikan Conmebol mengenai komentar Messi yang menuduh lembaga tersebut korup dan perhelatan Copa Amerika 2019 ini sudah diatur.
Ada banyak alasan untuk percaya bahwa Messi tidak akan keinginannya untuk pensiun lagi. Tidak mungkin Messi akan melewatkan turnamen Copa Amerika berikutnya yang diselenggarakan pada tahun depan dengan Kolombia dan Argentina ditunjuk sebagai tuan rumah bersama.
Messi tentu sangat berharap menjadi juara pada tahun depan dengan  tentunya dibantu oleh pemain lain yang mampu menjadi kunci kemenangan ketika semuanya terasa sangat sulit bagi Messi, seperti sosok Burucchaga yang begitu berjasa bagi Maradona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H