Chelsea secara resmi telah melepas Eden Hazard, Gary Cahill, Robert Green, Eduardo, Kyle Scott dan Gonzalo Higuain serta sang pelatih Maurizio Sarri. Di sisi lain, Chelsea sudah memastikan kedatangan Christian Pulisic dari Borusia Dortmund serta mempermanenkan status Mateo Kovacic.
Perginya Hazard, salah satu pemain paling penting Chelsea dalam beberapa musim terakhir tentu meninggalkan lubang yang cukup dalam bagi permainan The Blues, mengingat Hazard adalah mesin gol dan pemberi assist utama bagi Chelsea.
Mampukah Chelsea menemukan pengganti ideal bagi Hazard ditengah larangan transfer pemain?
Lampard, legenda klub yang minim pengalaman pelatih
Hal pertama yang harus dilakukan Chelsea yaitu bukan mencari pengganti bagi Hazard, melainkan orang yang tepat yang akan ditunjuk mengisi posisi pelatih. Sampai saat ini Chelsea belum menunjuk siapapun yang akan mengisi posisi tersebut musim depan, dengan rumor terus mengaitkan Frank Lampard, sang legenda hidup Chelsea sebagai pelatih The Blues musim depan.
Frank Lampard sendiri baru satu musim terjun di dunia kepelatihan dengan Derby County sebagai tim pertama yang dilatihnya. Prestasi terbaiknya sebagai pelatih yaitu hampir berhasil membawa Derby promosi ke Liga Premier sebelum dikalahkan Aston Villa di final playoff, namun hal ini sudah membuat para pendukung dan sebagian manajemen Chelsea kepincut untuk membawa Lampard kembali ke Stamford Bridge.
Meskipun minim pengalaman melatih, namun The Blues seringkali sukses jika ditangani oleh mantan pemainnya. John Hollins, Ruud Gullit, Gianluca Vialli dan Roberto Di Matteo adalah contoh mantan pemain Chelsea yang sukses mempersembahkan berbagai gelar juara mulai dari gelar juara Piala Full Members, Piala FA, Piala Liga, Piala FA Community Shield, Piala UEFA, Piala Super Eropa dan Liga Champions.
Berkah larangan transfer
Dalam dua kali jeda transfer musim panas dan pada bulan Januari nanti, Chelsea tidak dapat melakukan pembelian pemain akibat sanksi dari UEFA. Christian Pulisic yang sejatinya sudah direkrut pada bursa transfer Januari 2019 yang lalu tentu bukanlah pengganti sepadan bagi Hazard.
Sedangkan Kovacic memang sudah menghabiskan musim lalu sebagai pemain pinjaman di Chelsea.
Kepergian Robert Green, Eduardo dan Kyle Scott mungkin tidak terlalu dipikirkan karena memang ketiga pemain tersebut bukanlah pemain penting di tubuh The Blues. Sedangkan  untuk mencari pengganti Hazard, Cahill dan Higuain, Chelsea seharusnya tidak perlu terlalu risau, masih ada 33 pemain Chelsea yang saat ini masih dipinjamkan ke klub lain.
Dari 33 pemain tersebut terdapat nama-nama yang cukup terkenal seperti Alvaro Morata, Michy Batshuayi, Victor Moses, Tiemoue Bakayoko dan Kurt Zouma, serta para pemain-pemain muda layaknya Tammy Abraham, Mario Pasalic, Mason Mount, Kenedy, Matt Miazga, Fikayo Tomori dan Reece James.
Pemain-pemain muda ini tentu tidak akan menyianyiakan menunjukkan talentanya jika diberikan kesempatan tampil sebagai pemain inti Chelsea.
Sudah banyak contoh pemain-pemain muda Chelsea yang meskipun bukan asli produk binaan akademinya, gagal bersaing dengan para pemain senior karena Chelsea pada masa itu masih gemar membeli pemain mahal yang sudah matang. Lihatlah Mohamed Salah, Kevin De Bryune, Daniel Sturridge dan Romelu Lukaku yang pada akhirnya bersinar bersama klub rival.
Belum lagi keberadaan pemain muda dengan prospek menjanjikan seperti Callum Hudson-Odoi dan Ruben Loftus-Cheek yang mulai dilirik oleh banyak klub-klub besar lainnya, jika tidak diberikan kesempatan untuk tampil, bukan tidak mungkin mereka juga akan angkat kaki pada musim panas ini.
Berkaca pada Tottenham
Dengan banyaknya para pemain muda yang bersinar bersama klub lain, jelas bagi Chelsea untuk tidak perlu khawatir untuk menghadapi musim depan . karena regenerasi pemain di tubuh Chelsea sendiri sebenarnya berjalan dengan cukup baik.
Lihatlah Tottenham yang mampu melaju hingga final Liga Champions tanpa melakukan pembelian pemain pada 2 jendela transfer. Mengadalkan pemain yang seadanya dan yang itu-itu saja, tetap mampu membuat Spurs bersaing di papan atas.
Chelsea-pun harusnya mampu mengikuti jejak Tottenham, apalagi jika melihat kondisi pemain muda, jelas pemain-pemain muda Chelsea lebih mentereng ketimbang Spurs.
Larangan transfer kali ini harus benar-benar dilihat sebagai peluang dibanding sebagai masalah. The Blues dapat mengembangkan bakat-bakat pemain mudanya sendiri daripada hanya melihat mereka bersinar di tempat lain. Bagi Chelsea, kali ini rival harus menjadi panutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H