Selain Trapattoni, Inter pernah beberapa kali dilatih oleh eks pelatih Juventus seperti Marcelo Lippi musim 1999/2000 dan Claudio Ranieri musim 2011/12, namun keduanya kurang sukses bersama Inter dan hanya bertahan selama semusim.
Meniru Juventus
Skuad Inter sendiri sebenarnya dihuni oleh nama-nama terkenal, namun entah kenapa selalu saja Inter belum mampu tampil maksimal pada setiap pertandingan.
Mental bertanding inilah yang dianggap menjadi salah satu penyebab Inter tampil angin-anginan terutama ketika menghadapi tim-tim yang lebih kecil.
Inter sepertinya berusaha meniru Juventus yang berhasil bangkit dari keterpurukan akibat calciopoli dan berhasil menguasai Serie A delapan musim beruntun.
Dimulai dari merekrut Beppe Marotta sejak pertengahan musim lalu, Inter kemudian menunjuk Antonio Conte yang notabene merupakan legenda hidup Juventus baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih yang meletakkan keberhasil Bianconeri beberapa tahun belakangan ini. Sejak dilatih Conte-lah mental bertanding Juve membaik dan menguasai Serie A.
Selain Marotta dan Conte, Inter juga membawa beberapa nama yang pernah bekerjasama dengan Conte dan Marotta ketika berada di Juventus yaitu Gianluca Conte yang merupakan saudara laki-laki Antonio Conte yang pernah menjadi asisten pelatih Conte di Juve tahun 2011 hingga 2014, Cristian Stellini yang pernah menjadi asisten pelatih Conte di Juve musim 2011/12, Julio Tous yang merupakan eks pelatih kebugaran Juventus tahun 2012 hingga 2014 serta Matteo Pincella yang bekerja sebagai ahli nutrisi Juventus dari tahun 2012 hingga 2016.
Meningkatnya antusiasme
Sejak ditunjuk sebagai pelatih Inter, Conte telah membawa antusiame yang cukup tinggi di kalangan suporter Nerazurri. Hal ini dapat dilihat dari penjualan tiket musiman Inter yang sudah menyentuh angka 40.000 atau batas maksimum yang telah ditentukan oleh klub seperti dikutip dari marca.com.
Antusiasme yang tinggi tentu dibarengi pula dengan ekspektasi yang meningkat baik dari manajemen maupun suporter Inter sendiri. Penandatanganan Conte sebagai pelatih bukan hanya dimaksudkan untuk memperbaiki mental bertanding dan menjadi pesaing dalam perebutan gelar Serie A dengan setiap musim lolos ke Liga Champions. Tapi keharusan menjadi juara Serie A itu sendiri, hal yang terakhir kali direbut Inter musim 2009/10 ketika masih dilatih Mourinho.
Jadi, mampukah Conte sebagai eks pelatih Juventus membawa Inter Milan menjawab semua tantangan dan berhasil menjuarai Serie A musim depan mengikuti jejak Trapattoni yang sukses di Juventus dan berhasil di Inter, ataukah Conte mengikuti jejak Marcello Lippi yang sukses bersama Juventus namun didepak Inter setelah hanya satu musim menjadi pelatih disana?