Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ngabuburit, Kebiasaan yang Terkadang Berujung Lalai

22 Mei 2019   14:37 Diperbarui: 22 Mei 2019   14:53 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngabuburit, istilah yang berasal dari Sunda ini sudah menyebar hampir ke seluruh pelosok tanah air. Ngabuburit sendiri berasal dari kata "burit" yang artinya waktu menjelang sore. Secara keseluruhan ngabuburit merupakan singkatan dari "ngalantung ngadagoan burit" yang berarti bersantai-santai menunggu waktu sore.

Kata ini menjadi identik dengan bulan Ramadan karena ibadah puasa identik dengan menunggu waktu berbuka yaitu pada sore hari.

Jika mengacu pada kegiatan ngabuburit di daerah asalnya, yaitu Sunda, kegiatan yang dijalani oleh masyarakat Sunda pada masa lalu lebih banyak dihabiskan untuk kegiatan religi di surau atau masjid semisal mengaji, berdakwah atau hal-hal seperti pesantren kilat.

Dengan berkembangnya pergaulan, aktivitas ngabuburit menjadi lebih bervariasi semisal berbelanja kebutuhan puasa dan lebaran, berburu jajanan buat berbuka dipasar kaget, melakukan aktivitas sosial, hingga sekedar kongkow-kongkow bersama keluarga atau teman-teman.

Namun selama ngabuburit sering juga dilakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif dan merugikan banyak orang seperti konvoi kendaraan bermotor hingga balapan liar.

Berujung Lalai

Bagi beberapa kalangan, ngabuburit menghabiskan waktu dengan nongkrong-nongkrong di mall atau pusat perbelanjaan sambil menunggu waktu berbuka puasa baik bersama keluarga maupun rekan kerja terkadang dilakukan sampai lupa waktu.

Lupa waktu yang dimaksud disini adalah waktu sholat.

Lokasi mall atau pusat perbelanjaan ini kadang-kadang jauh dari masjid. Memang biasanya tersedia fasilitas mushola, namun luasnya sangatlah kecil dan tidak dapat menampung jamaah sehingga yang ingin sholat pun harus antri, harus bergantian.

Bahkan terkadang, kita lupa atau mungkin sengaja lupa untuk sholat karena keasyikan ngobrol sambil berbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun