Mohon tunggu...
Tsabit Muhammad Al Azam
Tsabit Muhammad Al Azam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

"Allah tidak akan mengubah suatu kaum,jika kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Barapen: Warisan Kuliner Papua yang Menghangatkan Kebersamaan

17 Oktober 2024   21:07 Diperbarui: 17 Oktober 2024   21:15 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di setiap ujung Indonesia, pasti terdapat keragaman budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Banyak budaya yang kita miliki, termasuk makanan khas di setiap daerah, baik dari segi teknik memasak maupun bahan dasar yang digunakan.

Salah satu masakan khas yang wajib dihidangkan dalam acara-acara besar masyarakat Papua adalah "Barapen." Teknik memasaknya sangat menarik dan belum pernah kami temui selama hidup di Pulau Jawa. Teknik ini begitu khas, dimulai dengan mengumpulkan batu-batu keras, lalu menata kayu bakar dengan rapi. Setelah itu, batu-batu tadi diletakkan di atas kayu yang sudah tersusun. Kayu tersebut dibakar hingga habis dan menjadi abu, kemudian batu-batu yang sudah panas digunakan untuk menimbun bahan-bahan masakan yang sudah diolah sebelumnya.

Bahan-bahan yang harus ada dalam masakan Barapen adalah kunyit, jahe, lengkuas, bawang putih, bawang merah, batang serai, tomat, daun kemangi, kemiri, lada, dan cabai (opsional). Semua bumbu tersebut dihaluskan dan dimasak sebentar, kemudian siapkan daun pisang dan daun keladi sebagai alas pembungkus ikan yang sudah dilumuri dengan bumbu tadi.

Setelah semua bahan dibungkus rapi, bungkusan tersebut ditimbun bersama keladi menggunakan bebatuan panas dan ditutup rapat dengan daun keladi. Tunggu beberapa jam hingga matang, dan masakan Barapen siap dihidangkan bersama keladi dan sambal segar. Aroma smoky dari batu panas sangat menggugah selera, dan ikan yang segar dipadukan dengan bumbu kaya cita rasa menjadikan masakan ini tiada duanya.

Suasana semakin hangat ketika kami duduk bersama menikmati hidangan yang tersedia. Kesederhanaan seperti ini mungkin tidak bisa kami rasakan jika tidak datang ke tanah ini. Kami selalu bersyukur dipertemukan dengan saudara-saudara dari Timur yang baik hati dan senantiasa menemani kami menjelajahi kekayaan Papua.

Warisan budaya yang begitu berharga ini jangan sampai hilang terkikis oleh arus modernisasi yang bukan bagian dari budaya yang diajarkan kepada kita. Semoga kita selalu bangga dengan budaya yang kita miliki.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun