Mohon tunggu...
Zamroni roni
Zamroni roni Mohon Tunggu... -

Graphic Designer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengalaman beli Redmi 1 S habis dalam 5 menit

25 September 2014   19:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_344308" align="alignnone" width="1064" caption="Redmi 1 S"][/caption]

Diluar perkiraan saya hanya dalam sekian menit HP ini habis stok.

Kenapa Cepat Habis.


  1. Logika saya perusahaan yang mengimpor hanya dapat jatah sedikit untuk kawasan Indonesia. Kalau modal kurang sih tidak percaya saya. Periode I ja laku keras seperti kacang goreng.


Kanap saya tidak dapat?


  1. Ketika saya coba proses terjadi peringatan bahwa sistem sedang di perbaiki. Kemungkinan beberapa pembeli sudah berhasil memesan hingga habis stok. Lalu admin atau mesin secara otomatis  atau tidak disengaja memutuskan sistem pembelian untuk item ini sementara
  2. Akhirnya ketika saya lanjutin HABIS STOCK bro...................


Kenapa HP ini laris?


  1. Sebaiknya anda jangan percaya HP ini diurutkan hampir sebanding dengan Galaxy Note II dengan harga hanya Rp. 1.500.000 KALAU ANDA PERCAYA anda akan bersaing dengan saya di periode III he ... he ....
  2. Salah satu keluhan hanya terlalu panas disekitar kamera. Yang lainnya no ISSUe
  3. HP ini punya 4 prosesor
  4. HP ini punya 1 prosesor Graphic untuk main hp 3 D. Untuk autocad bisa enggak ya.
  5. Teknologi suara dipakai juga oleh BMW untuk kenderaan terbarunya.
  6. layar, kamera untuk harga segini diatas rata2
  7. OS Jelly Bean yang dipercanggih menurut masukan dan pengalaman 20 juta pengguna khusus OS ini. Nantinya juga bisa diupgrade ke Kit Kat. Seperti avast juga yg makai sudah 25 juta orang.


Kekurangan:


  1. Dengan harga segini sudah lebih pantas. Mungkin sebagian masarakat sepele aja dengan produk Tiongkok. TAPI logika saya untuk produk ini ada standar wajar yang harus dipenuhi hingga produk ini ada.


Brand lain mari bersiaap - siap untuk menyaingi produk ini. Ujung2 nya produk sekwalitas sejenis akan semakin murah. YANG diuntungkan adalah masarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun