Mohon tunggu...
Zam purna
Zam purna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa unisnu

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orang Tua Sangat Dibutuhkan dalam Perkembangan Psikologi Mental Anak Usia Remaja

7 Juni 2021   21:55 Diperbarui: 7 Juni 2021   22:01 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : AHMAD ZAMZURI

NIM : 191310004288

KELAS : 3 PAI A3

  Pendahuluan 

Dalam psikologi perkembangan, banyak dibahas mengenai bagaimana tahap perkembangan mental anak di usia remaja, menurut Erik H Erikson masa remaja dimulai pada masa Puber dan berakhir sampai pada usia 18 tahun atau 20 tahun. Dalam hal ini Beliau menjelaskan bahwa masa remaja di tandai dengan adanya kecenderungan identity-identity Confusion, sebagai persiapan kea rah kedewasaan di dukung pula oleh kemampuan dan kecakapan yang di miliknya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya.

Pada masa perkembangan remaja dalam aspek mental sangat perlu di perhatikan oleh orang tua maupun guru. Perkembangan Mental Pada Remaja adalah suatu proses yang kekal dan tetap dan menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan dan belajar dalam menyesuaikan diri yang serius mengakibatkan kemampuan tertentu dan pencapaian tertentu pada remaja.

Menurut Havighurst perkembangan tersebut harus di pelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya. Hal ini merupakan tugas yang cukup berat bagi para remaja untuk lebih menuntaskan tugas perkembangan mentalnya sehubungan dengan semakin luas dan kompleksnya kondisi kehidupan yang harus di jalani dan di hadapi. Tidak lagi mereka dijuluki sebagai anak-anak melainkan ingin dihargai dan dijuluki sebagai orang yang sudah dewasa.

Masa anak dan remaja yang masih erat kaitannya dengan masa perkembangan membuat adanya kesulitan dalam melakukan diagnosis dan memberikan perlakuan (Remschmidt, et al., 2007). Kesulitan ini muncul karena tidak ada garis yang jelas dalam membedakan perkembangan yang normal dan abnormal. Kesehatan mental melibatkan lebih dari masalah medis. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti adanya faktor sosial ekonomi. Masalah kesehatan mental dapat muncul di berbagai area mulai dari ranah individu seperti penyalahgunaan zat, kejahatan, kekerasan, kehilangan produktivitas hingga bunuh diri.  

Kesehatan mental pada anak dan remaja juga melibatkan kapasitasnya untuk dapat berkembang dalam berbagai area seperti biologis, kognitif dan sosial-emosional (Remschmidt, et al., 2007). Oleh karenanya, penting bagi kita memahami tahapan perkembangan sebagai upaya untuk melihat adanya indikasi permasalahan pada perkembangan anak dan remaja.

Kasus Siswa SMK Gantung Diri, Psikolog: Jangan Anggap Remeh Anak yang Bilang akan Lakukan Bunuh Diri

Rabu, 2 Juni 2021 18:45

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun