Mohon tunggu...
muzammil
muzammil Mohon Tunggu... -

Guru Matematika di SMPN 2 Baranti Kab. Sidrap

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Potret Pendidikan Masa Lalu, Kini dan yang akan datang

16 Juni 2015   10:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:01 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah pilar yang sangat menentukan bagi kemajuan suatu bangsa.Tanpa pendidikan yang memadai suatu bangsa sulit berkembang dan bahkan akan terus terpuruk dalam percaturan perkembangan global maupun internasional. Oleh karena itu bila suatu bangsa ingin maju maka sektor pendidikan harus menjadi prioritas paling utama. Maka setiap komponen yang bertugas membangun bangsa harus punya pola fikir yang mengarah kepada pembangunan sektor pendidikan.

Tulisan ini mencoba membahas beberapa fenomena yang terjadi dalam pendidikan Indonesia yang notabenenya merupakan negara yang menapak kearah kemajuan.Melihat kepada fenomena pendidikan masa lalu diawal kemerdekaan yang sarat dengan kepentingan penjajahan,kemudian dibandingkan dengan pendidikan yang terjadi masa sekarang yang banyak mengalami perobahan,tapi tak lepas dari beberapa kebuntuan, dan tinjauan pendidikan masa depan bangsa Indonesia yang masih dalam tahap uji coba dan angan-angan.Semua fenomena diatas akan dicoba dibahas dengan mengemukakan fakta yang ada saat ini yang kemungkinan terus berlanjut pada masa datang.

1. Pendahuluan

Bangsa yang maju dan beradab akan terlihat dari pola pendidikan yang dilaksanakan oleh bangsa tersebut. Pendidikan akan menjadi penentu gerak langkah bagi kemajuan suatu bangsa. Ketika Jepang dijatuhi bom atom oleh sekutu dalam perang dunia ke-2 maka Kaisar Hirohito memanggil para mentrinya dan bertanya,”masihkah ada guru yang tersisa “. Hal ini mengindikasikan bahwa Jepang boleh saja hancur secara fisik,tetapi jiwa kependidikan merupakan faktor paling utama. Biarlah buminya hangus dan hancur berantakan,tetapi dengan kemajuan pendidikan semua itu akan dapat dibangun kembali. Artinya pendidikan merupakan pilar penting untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

Sekilas gambaran fenomena yang terjadi di Jepang tersebut menjadi contoh yang menggugah perasaan kita dewasa ini bahwa pendidikan memang merupakan pilar yang akan menentukan maju mundur suatu bangsa. Tolak ukur kemajuan memang terletak pada pendidikan yang diselenggarakan.Oleh karenanya faktor guru,kurikulum,sarana dan prasarana pendukung pendidikan sangat fital diperhatikan. Pendidikan bukan hal yang acak-acakan ,dan seharusnya bukan sebagai ajang uji coba secara terus menerus,dia harus terencana dengan baik. Semua stak holder yang terlibat didalamnya harus benar-benar serius dalam mengemban tugas mulia ini. Rasulullah juga telah mengisyaratkan bahwa “ kalau ingin menguasai kehidupan didunia,haruslah dengan ilmu,kalau ingin menguasai kehidupan akhirat,harus pula dengan ilmu.,dan kalau ingin menguasai keduanya (dunia dan akhirat) haruslah dengan ilmu. Ilmu akan didapat dalam dunia pendidikan. Ilmu tidak akan muncul dengan sendirinya. Maka tuntutlah ilmu dari mulai lahir sampai mati.(long life education). Menuntut ilmu itu juga melalui berbagai tahapan,tidak ada yang serba instan,semua melalui proses dan sistem yang terintegrasi kedalam kemauan dan akan ditopang oleh beberapa komponen sebagai pendukungnya. Komponen tersebut bisa saja berbentuk sarana dan peralatan,dan bisa juga berbentuk tenaga ahli atau guru.

Manusia sebagai makhluk sosial (Zoon politicon) tidak dapat berdiri sendiri,tidak mampu berkembang sendiri tanpa bantuan manusia lain. Tidak akan dapat belajar sendiri menemukan pengetahuan tanpa bantuan orang lain. Maka tepat sekali bantuan lingkungan akan membentuk pola pengetahuan seseorang. Dalam hal inilah maka pendidikan suatu bangsa akan diwarnai oleh kebijakan yang dilakukan dalam pengembangan pendidikan suatu negara. Pendidikan Indonesia masa lalu (masa kolonial) diwarnai oleh kinginan penguasa,dan pada masa Orde Baru diwarnai pula oleh kepentingan politik Orde baru. Dan begitu seterusnya,sampai sekarang masalah pendidikan tetap menjadi kehendak penguasa. Akan kah pendidikan Indonesia terus begitu sampai nanti? Maka tulisan ini ,mencoba menganalisa fenomena yang ada tentang pendidikan Indonesia masa sekarang dan prediksi masa datang. Semua nya merupakan analisis dari berbagai fenomena dewasa ini yang menggambarkan keadaan pendidikan Indonesia. Analisa dilakukan berdasarkan kenyataan yang kita lihat sekarang,banyak permasalahan yang menjadi batu penarung bagi kemajuan pendidikan ,baik dari segi kebijakan,kurikulum yang selalu trial and error,sarana dan prasarana yang terus menjadi polemik para pejabat elit pemerintahan sampai kepada sikap prilku rakyat yang sebagiannya tidak peduli,dan adapula yang cuek tidak mau tahu. Inilah yang akan dicoba menggali berbagai fenomena diatas,semoga dapat menjadi kaca perbandingan dan bahan kajian untuk pembenahan pendidikan selanjutnya demi kemajuan bangsa dimasa depan.

B.Pembahasan

Menilik kebelakang jauh sebelum Indonesia merdeka,atau pada masa penjajahan,pendidikan dalam bentuk berdirinya sekolah sudah ada. Kolonial yang menjajah bangsa ini telah menerapkan sistem pendidikan untuk anak bangsa ini,walaupun pendidikan itu diarahkan untuk kepentingan penguasa. Penjajahan Belanda yang berlangsung kira-kira 350 tahun telah memberikan warna tersendiri bagi pendidikan bangsa Indonesia. Ditengah tekanan penjajah,tetap ada bangsa Indonesia yang mengecap perkembangan pendidikan dan keilmuan. Tersebutlah waktu itu para pemuda Indonesia yang belajar di Denhaq negeri Belandaseperti: Ir.Soekarno,M.Hatta,M.Yamin, H.Agus Salim,DR.Soetomo, Dr.Wahidin Sudiro Husodo dan lain-lain. Mereka adalah putera terbaik bangsa yang pernah mengecap pendidikan tinggi di negara penjajah. Artinya pendidikan Indonesia masa kolonial pernah menelorkan beberapa tokoh dan pakar keilmuan yang nantinya menjadi pimpinan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka dan berdiri menjadi sebuah negara,pendidikan terus berlanjut,menyambung lembaga pendidikan yang telah dirintis masa kolonial. Anak bangsa terus menggeliat mencari ilmu,berbagai ilmu pengetahuan mulai mereka serap dari berbagai negara dan instansi lembaga pendidikan. Para ulama dan pemuka agama yang ada, mendirikan berbagai lembaga pendidikan,seperti munculnya pesantren,surau,rangkango dan sekolah dengan berbagai latar keilmuan. Indonesia mulai menampakkan kemajuan dalam sektor pendidikan.Para pemuda Indonesia tampil dengan berbagai keahlian baik dari segi ilmu eksakta,humaniora,science dan berbagai kemampuan teknologi untuk membangun bangsa ini.

Begitupun ketika berdirinya masa pemerintahan Orde baru yang notabenenya mengutakmakan poltik penguasa,namun pendidikan tetap menjadi sektor yang diperlukan. Berbagai sekolah terus dikembangkan. Para Kiyai dan ulama terus berlomba mendirikan berbagai lembaga pendidikan formal dan non formal,semua bertujuan untuk membangun bangsa yang mulai berdiri . Tapi semua usaha para pendahulu kita itu tidak terlepas dari berbagai kendala yang selalu menjadi batu penarung kemajuan pendidikan kita. Kurikulum telah dirancang sedemikian rupa ,sarana dan prasarana terus dibenahi,dan anggaran negara terus digelontorkan untuk sektor pendidikan. Alhasil pendidikan Indonesia mulai menapak kearah kemajuan. Tahun tujuh puluh sampai delapan puluhan pendidikan Indonsia mulai disegani oleh bangsa lain,terutama negara tetangga.Mereka tertarik dengan kemajuan pendidikan Indonesia. Mereka mengirim putera terbaiknya untuk belajar di Indonesia. Banyak pelajar dan mahasiswa dari negara tetangga yang menuntut ilmu di Indonesia,yang nanti setelah tamat mereka mengembangkan nya dinegara asalnya. Pendidikan Indonesia masa delapan puluhan itu cukup membanggakan,dan peringkat dunia tidak terlalu menjolok,walau masih jauh dari harapan . Tetapi setelah tahun dua ribuan,pendidikan kita mulai kembali tertinggal dari bangsa lain .Begitu pula peringkat pendidikan kita didunia jauh berada dibawah negara tetangga. Apa yang menjadi penyebab semua itu ? Setelah ditelusuri sampai kebawah,didapat sinyalemen penyebabnya,diantaranya kurikulum yang belum sesuai,sarana prasarana yang belum memadai dan kwalitas SDM yang terus menurun. Maka pemerintah sebagai pemegang otoriter pendidikan mencoba membenahi sektor ini. Kurikulum dirobah,para pakar yang ahli dengan perombakan kurikulum coba dikumpulkan untuk mengkaji ulang kurikulum yang sudah lama.Sarana dan pra sarana kembali dibenahi,sumber daya manusia sebagai tenaga ahli yang akan mendidik anak bangsa digenjot kemampuannya. Pokoknya segala lini dicoba untuk dibenahi. Tapi kendala datang lagi,krisis multidimensional memporakporandakan bangsa ini. Berbagai gejolak politik muncul,disamping bencana alam datang melanda bangsa ini. Anggaran negara terus defisit,sektor ekonomi dan keuangan negara terus anjlok. Hutang negara makin bertambah,bahkan ironisnya lagi hutang negara yang sangat besar sudah harus dipikulkan pada anak cucu kita yang akan lahir pada dua turunan yang akan datang. Dahsyat memang,segala lini terserang oleh berbagai fenomena yang sulit dan rumit untuk dipecahkan. Bukan saja negara kita yang mengalami hal ini. Beberapa negara lain didunia juga mengalami krisis yang sama,tapi krisis multidimensional paling fatal dirasakan oleh bangsa kita. Siapa yang salah, tidak ada yang dapat disalahkan.Melainkan harus kembali berbenah,maka muncul gagasan baru. Kurikulum kembali harus ditinjau ulang,sarana kembali diperbaharui. Lembaga pendidikan kita diambang batasyang sangat riskan. Pemerintah sebagai pemegang power kekuasaan sektor pendidikan mencoba mencari alternatif pemecahannya. Tapi lagi-lagi jauh dari harapan,kembali kurikulum yang dianggap belum mantap,maka kurikulum kembali jadi pusat pembenahan kembali (trial end Error ). Akibatnya kurikulum kita sudah mengalami beberapa kali perbaikan dan penyempurnaan. Terkadang perubahan kurikulum ini belum waktunya,dan seakan dipaksakan. Seyoganya kurikulum akan ditinjau ulang atau dirombak kembali minimal setelah sepuluh tahun berjalan ,namun baru setahun jalan kembali ditukar,dengan alasan penyempurnaan. Tapi kenyatannya tetap tidak sempurna. Harapan untuk menapak kemajuan pendidikan tetap jadi dilema yang tak teruraikan.Dimana –mana mulai muncul kebijakan baru oleh raja-raja kecil di daerah yang mengklaim punya hak otonomi bidang pendidikan. Muncul kebijakan baru didaerah tentang pendidikan didaerah. Tiap daerah berlomba memajukan pendidikan,namun semua usaha itu malah menambah ruwetnya sektor pendidikan ini. Akibatnya,pendidikan Indonesia m akin terpuruk,sementara negara lain makin maju dengan berbagai terobosan untuk menggapai kemajuan pendidikan. Lantas bagaimana pendidikan kita masa datang ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun