Kota Kembang tak pernah berhenti melahirkan musisi dan seniman hebat, salah satunya adalah grup musik The Changcuters yang muncul pada September tahun 2004 dan masih eksis ngeband hingga saat ini. Formasi mereka diisi oleh Mohammad Tria Ramadhani alias Tria (vokalis), Dipa Nandastyra Hasibuan atau Dipa (bass), Muhammad Iqbal yang lebih akrab disapa Qibil (gitar dan backing vocal), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitar), Erick Nindyoastomo alias Erick (drum).
The Changcuters dengan segala bentuk brand image yang khas mulai dari penampilan unik, aksi panggung asik dan energik, model rambut nyentrik, lagu-lagu penuh beat dan easy listening membuat mereka tampil ciamik dengan membawa warna musik Rock N Roll.
Gaya berpakaian
Awal kemunculannya Tria tampil dengan potongan rambut Rockabilly quiff, kemudian Bowl cut ala Alda dan Qibil, Style messy ala Dipa, dan Layered bowl Erick membuat mereka hadir dengan karakter masing-masing yang tak biasa pada masa itu. Tahun 2005-2010 model rambut pria masih di dominasi oleh potongan rambut emo, selain itu mereka juga mengenakan pakaian dari ujung kepala hingga ujung kaki yang sama seperti jaket kulit, celana skinny, kemeja, polo shirt, rompi, blazer, kemeja leopard, sepatu kulit, tak lupa aksesori tambahan seperti dasi, dan kacamata hitam.
Berbagai seragam unik kompak mereka kenakan diatas panggung seperti membawa kita kembali pada nuansa 60an di masa kejayaan The Beatles dengan pakaian vintage-nya, seakan melihat mereka dalam versi yang lebih melokal. Celana skinny mereka juga mengingatkan kita pada The Rolling Stones.
Fashion stylist tak lain adalah Qibil sendiri yang memberi arahan untuk para personil lain pakaian yang akan mereka kenakan di atas panggung dan sudah di mix n match sebelumnya.
Meski style mereka kini sudah mengalami sedikit perubahan dari rambut dan juga pakaian
Tapi tidak merubah image mereka sebagai The Changcuters. Nuansa edgy, casual, dan rock n roll masih nampak dari mereka yang semakin fashionable.
Konsisten
The Changcuters bertahan ditengah kemunculan band-band baru karena tetap konsisten dalam bermusik. Kekompakan dan solidaritas mereka patut diacungi jempol, konsep mereka sejak awal tak berubah membuat mereka bertahan selama lebih dari 18 tahun, selain sebagai partner ngeband 18 tahun juga diisi dengan persahabatan yang mereka jalin.