Mohon tunggu...
zami jamhari
zami jamhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin malang

fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polusi Udara di Ibu Kota Negara Indonesia

15 Desember 2023   21:30 Diperbarui: 15 Desember 2023   21:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

POLUSI UDARA DI IBUKOTA NEGARA INDONESIA

 Oleh : Muhammad Tsani El Jamhari

Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki sejarah panjang, termasuk pernah mengalami pergantian nama sebanyak 10 kali. Jakarta juga dikenal sebagai kota yang padat penduduknya dan sering macet karena jumlah kendaraan bermotor yang tinggi. Selain itu, Jakarta juga memiliki objek wisata yang terkenal seperti Monas. 

Namun, Jakarta juga dinobatkan sebagai kota paling tercemar di dunia karena tingginya polusi udara yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pembangkit listrik tenaga uap dan sektor transportasi dan saat ini kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat dan tak layak hidup. Beberapa waktu belakangan, Isu polusi udara semakin menyita perhatian warga Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sekitarnya. 

Kabut gelap pekat terlihat, dan data pun menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polusi terburuk di dunia. Polusi udara di Jakarta merupakan masalah serius yang terus mengancam kesehatan masyarakat. Salah satu unsur polutan udara yang perlu mendapat perhatian khusus adalah timbal. 

Menurut sebuah analisis terpadu tentang polusi udara dan kondisi meteorologi di Jakarta, tingkat polusi udara di Jakarta cenderung tinggi, yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Selain timbal, polutan udara lain seperti nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan partikulat juga melebihi ambang batas yang aman. Kandungan polutan udara yang tinggi di Jakarta dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, iritasi mata, dan bahkan penyakit jantung dan paru-paru. Anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit pernapasan kronis lebih rentan terhadap dampak polusi udara. 

Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara perlu segera diambil. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah polusi udara ini. Pemerintah perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap industri-industri yang menjadi sumber polusi udara. Selain itu, penggunaan transportasi umum perlu didorong untuk mengurangi emisi gas buang. Masyarakat juga perlu turut serta dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan melakukan kampanye untuk penghijauan kota. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan masalah polusi udara di Jakarta dapat dikurangi secara signifikan, sehingga kualitas udara di ibu kota dapat menjadi lebih baik dan masyarakat dapat hidup lebih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun