Mohon tunggu...
Zamia Napola
Zamia Napola Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS, UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.

Peminatan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sunah Nabi adalah dasar Kemenangan Hizbullah

3 Desember 2024   02:50 Diperbarui: 3 Desember 2024   03:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan maulid Nabi Muhammad Saw. dilaksanakan di seluruh dunia Islam selama bulan Rabi Al-Awal. Mengambil banyak bentuk di berbagai belahan dunia dan di tengah berbagai komunitas muslim, peringatan ini mecerminkan luasnya rangkaian budaya dan pemahaman atas Islam pada umat Islam dunia masa kini. Tujuan dan sentimen bersama yang dirasakan dari peringatan ini, sebagaimana haji dan Ramadhan, merupakan indikator atas kesatuan umat yang dengan mudah mengatasi dan mengecilkan perbedaan antarmuslim.

Pada tahun 2000, peringatan Maulid Nabi d seluruh dunia menjadi lebih meriah dengan adanya rasa puas umat karena kemenangan Hizbullah di Lebanon atas Zionis Israel. Kemenangan ini tentu saja dengan sengaja dikecilkan artinya oleh Barat. Israel bahkan merayakan kekalahannya dan menyebutnya sebagai kemenangan, namun tidak ada muslim yang dapat tertipu oleh upaya Barat untuk menutupi kekalahan. Kemenangan Hizbullah bukanlah berarti bahwa mereka mengejar-ngejar pasukan yang sudah memutuskan untuk menarik diri, sebagaimana dikatakan Barat kepada kita. Tetapi justru selama kurang-lebih 20 tahun mereka telah menegakkan dan menjaga tradisi penentangan teguh yang terbukti lebih cerdik dan lebih tangguh serta melelahkan bagi sebuah mesin militer yang selama ini belum pernah tertandingi dan telah berulang kali menunjukkan kemampuan melancarkan kekejian tak terperi atas semua sektor pemukiman Lebanon demi tercapainya tujuan mereka. Di samping itu, kemenangan Hizbullah sebagian besar didukung oleh kekuatan iman dan tekad mereka sendiri, dengan dibantu hanya sedikit sekali oleh banyak negara dan pemerintahan Islam yang kini berebut tempat untuk ikut merayakan kemenangan. Iman, keterampilan, keberanian, dan kebijaksanaan yang ditunjukkan oleh pimpinan dan para pejuang Hizbullah selama ini adalah teladan gemilang nilai-nilai Sunah Nabi yang ditiru oleh sebuah gerakan perlawanan Islam kontemporer.

Jangan lihat kemenangan Hizbullah hanya dari segi militer.Sebagaimana Nabi Saw. Hizbullah berjaya di medan tempur ketika harus me gempur musuh-musuh Islam. Di samping itu, dan sesuai dengan teladan Nabi, Hizbullah juga melancarkan upaya keras untuk membangun masyarakat Islam di selatan Lebanon; kebutuhan pribadi dan kolektif umat Islam dipenuhi oleh berbagai lembaga masyarakat yang bekerja ber dasarkan nilai dan prinsip Islam. Lembaga-lembaga ini mencakup sekolah, rumah sakit, dan pusar kesehatan, di samping fasilitas bagi para janda, yatim piatu, dan kaum duafa. Hizbullah juga bertanggung jawab menegakkan keadilan di berbagai wilayah Lebanon tempat mereka beroperasi. Pembangunan lembaga dan tradisi layanan sosial ini telah memberi sumbangan besar pada kredibilitas dan keberhasilan mereka. Sikap yang akan menghasilkan buah manis bagi mereka dalam mengembangkan peran di Lebanon pascapendudukan Israel.

Aspek praktis kerja sosial ini merupakan salah satu pokok Sunah Nabi dan harus juga menjadi pokok dari seluruh gerakan Islam kontemporer. Namun, hal ini terlalu sering dilupakan, tersingkir oleh tiga aspek lain yang juga penting namun tidak dapat berdiri sendiri jihad militer terhadap musuh- musuh Islam, karya intelektual mengenai fikih dan pemikiran Islam, dan aktivitas politik. Teladan Nabi sangatlah jelas dalam hal ini. Masyarakat pada zaman Nabi termasyhur dengan komitmennya dalam memperbaiki kondisi segenap anggota masyarakat, khususnya kaum termiskin dan terlemah. Keadilan sosial dan rasa belas kasihan kepada sesama manusia adalah bagian penting dari definisi dan standar peradaban Islam. Teladan Nabi atas peradaban ini melalui tindakannya sendiri, di tengah masyarakat Islam awal di Mekah dan di tengah "negara Islam pertama di Medinah, tidak diragukan lagi merupakan salah satu faktor keberhasilan misinya dan perkembangan pesat umat.

Inilah pelajaran yang harus diserap oleh setiap gerakan Islam kontemporer dalam semua bentuk- nya. Gerakan Islam masa kini terlalu mudah menggalang suatu strategi yang sesuai dengan situasi dan kondisi khususnya, lalu berpikir bahwa inilah satu-satunya jalan yang benar. Padahal, Nabi Saw. adalah orang yang bekerja dalam berbagai bidang dan memerhatikan semua aspek kehidupan masyarakat. Ini juga yang harus ditiru semua gerakan Islam sejati.

Sumber: HIZBULLAH MENANTANG ZIONISME, Abdar Rahman Koya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun