Mohon tunggu...
zalza billa
zalza billa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mahalnya Pajak Bea Cukai

13 Juni 2024   13:51 Diperbarui: 13 Juni 2024   16:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketauhi dan yang viral baru-baru ini di semua sosial media, bahwa ada beberapa orang Indonesia yang membagikan ceritanya tentang betapa buruknya kebijakan Bea Cukai. Pria bernama Radika Althaf membagikan kisahnya lewat  sosial media twitter atau yang sekarang berganti nama menjadi X, dia membeli sepatu seharga 10jt dari luar negeri dan pada saat di bandara dia dipungut pajak masuk sepatu tersebut seharga lebih dari 30jt.

Selain Radika Althaf ada video viral dari unggahan platfrom tiktok, dimana dalam video tersebut terdapat wanita yang telah merobek tas hermesnya di depan pegawai Bea Cukai karena dikenakan biaya pajak seharga 26jt. 

Bea Cukai selain menetepkan pajak yang sangat tinggi dan tidak masuk akal, instansi tersebut juga telah menahan beberapa barang kiriman dari luar negeri dan sebaliknya sehingga penerima barang tersebut tidak kunjung menerima barangnya. Seperti penahanan elektronik robot Transformers Megatron dan tidak segera dikirim ke alamat rumahnya yang diunggah oleh Medy Renaldy di platform X.

Hal tersebut menyebabkan masyarakat bertanya-tanya mengapa pajak yang dikenakan Bea Cukai melambung sangat tinggi serta menahan barang-barang kiriman dari luar negeri, kebijakan yang ditetapkan oleh Bea Cukai sangat tidak masuk akal dan merugikan. Citra Bea Cukai menjadi buruk dalam pandangan masyarakat Indonesia.

Dirjen Bea Cukai yaitu Askolani memiliki harta kekayaan sekitar 52,8 Miliar hal tersebut menjadi sorotan publik. Cuitan-cuitan netizen di platform media online makin mengganas, harta kekayaan Askolani diduga didapat dari kebijakan yang tidak masuk akal yang ditetapkan oleh instansi tersebut. Masyarakat meminta instansi Bea Cukai ditutup atau segera memperbaiki kebijakannya agar menjadi Instansi yang berguna dan tidak menjadi instansi yang sampah.

Bukannya meminta maaf untuk memperbaiki dan mengevaluasi kebijakannya yang membuat nama instansinya dipandang buruk dan tidak dipercaya lagi oleh masyarakat Indonesia. Bea Cukai malah menggunakan uang pajak hasil merampok masyarakat Indonesia untuk menyewa Buzzer agar nama instansi tersebut menjadi kembali baik. Hal tersebut di spill oleh influencer tiktok yang bernama Bima (awbimax) untuk menjadi Buzzer. Bima membagikan hasil screenshot pihak Bea Cukai yang meminta dia untuk mengembalikan nama baik instansi Bea Cukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun