Kanker, penyakit yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang. Menurut World Health Organization (WHO), kanker merupakan sekelompok besar penyakit yang dapat dimulai di hampir semua organ atau jaringan tubuh ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali, melampaui batas dan biasanya menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan/atau menyebar ke organ lain.Â
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan, kanker dapat dideteksi melalui perubahan-perubahan pada kuku. Perubahan tersebut yaitu terjadi tidak normalnya bentuk atau warna kuku. Kuku yang mudah terluka, merupakan kondisi kuku yang bisa menandakan masalah medis.Â
Perubahan yang terjadi pada kuku jari tangan atau kaki merupakan pertanda munculnya melanoma subungal atau kanker dasar kuku, yang merupakan penyakit langka namun terbilang cukup ganas. Tetapi, peneliti dari National Institute of Health (NIH) menyatakan perubahan yang tidak normal dan spesifik pada kuku bisa jadi tanda mengalami jenis kanker yang lain, yaitu sindrom predisposisi tumor BAP1.Â
Sindrom predisposisi tumor BAP1 merupakan kelainan bawaan langka yang berhubungan dengan perubahan bagian tubuh dan munculnya risiko tumor, terutama di kulit, mata, ginjal, hingga mesothelium yang berada di bagian dada dan perut. Penemuan deteksi sindrom predisposisi tumor BAP 1 dari kuku juga telah dipublikasikan di jurnal JAMA Dermatology dan telah dipersentasikan di The Society for Invesigative Dermatology Annual Meeting.
Penelitian tersebut melibatkan 47 orang dari 35 keluarga yang memiliki kelainan sindrom predisposisi tumor BAP 1, dan ditemukan beberapa perubahan yang tidak normal pada kuku partisipan. Peneliti menemukan perubahan tersebut disebut onychopapilloma yang terjadi di hampir semua kuku. Dilansir dari Dermnet, onychopapiloma adalah neoplasma jinak pada matriks kuku. Biasanya merupakan lesi yang terisolasi yang mempengaruhi satu kuku. Keterlibatan beberapa kuku jarang terjadi dan mungkin merupakan tanda sindrom predisposisi tumor BAP1.
Jadi, benar adanya jika deteksi kanker dari kuku. Namun, kalau kalian menemui tanda-tanda aneh pada kuku, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H