Mohon tunggu...
Zalfaa Zahia Khairunissa
Zalfaa Zahia Khairunissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Politik Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa Ilmu Politik Universitas Airlangga semester 1

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Kota Batik: Pilwalkot 2024, Ajang Mewariskan Kekuasaan atau Membuat Perubahan?

13 Desember 2024   19:30 Diperbarui: 13 Desember 2024   19:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kontestasi Pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024 untuk memilih walikota dan wakilnya Kota Pekalongan periode 2025-2030 telah selesai diselenggarakan. Dua pasangan calon berebut kekuasaan dalam kontestasi tersebut yakni, HA Afzan Arslan Djunaid dan wakilnya Hj. Balgis Diab dan H. Muhtarom bersama calon wakilnya, H. Makmur Sofyan Mustofa. Kedua pasangan calon ini telah melakukan kampanye dan memaparkan visi misi yang tentunya bertujuan memajukan Kota Pekalongan. Pasangan calon nomor urut 1 (Paslon UTAMA) memiliki visi melayani umat. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 (Paslon AJIB) mengusung visi yakni mewujudkan Kota Pekalongan Maju dan Sejahtera Berlandaskan Akhlakul Karimah. 

   Semua pasangan calon tentunya juga memiliki misi yang nantinya akan diimplementasikan dalam program kerja jika terpilih. Kampanye dan sosialisasi yang dilakukan pasangan calon untuk memperoleh suara juga telah dilakukan, lantas apa saja yang dijanjikan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan?. Melalui kampanyenya Paslon nomor urut 1 memiliki misi untuk membangun Kota Pekalongan yang lebih baik berbudaya, agamis, inovatif, kreatif, dan makmur. Sementara paslon 2 memiliki misi yakni Pemerintahan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sosial, ekonomi, budaya, kondusifitas dan lingkungan. Kedua paslon juga telah memaparkan dan menjelaskan lebih lanjut visi misinya melalui Debat Publik kedua Pilwalkot Pekalongan, menurut Pelaksana Harian Ketua KPU Kota Pekalongan debat ini mengusung tema infrastruktur, tata kelola pemerintahan, lingkungan hidup, religiusitas, politik dan hukum.

   H. Muhtarom selaku Calon Walikota Pekalongan nomor urut 1 menjelaskan program kerjanya berupa program seragam sekolah gratis di bidang pendidikan, serta di bidang kesehatan memberikan uang subsidi bagi penunggu pasien dari keluarga tidak mampu, di bidang olahraga H. Muhtarom akan membangun sport center untuk mewadahi bakat olahraga masyarakat Pekalongan. Terakhir, yang tentunya sangat krusial yakni menjanjikan adanya stabilitas air bersih, dengan rencana melakukan pengelolaan air laut menjadi air tawar untuk memastikan ketersediaan air bersih. Menurutnya Kota Pekalongan masih mengandalkan sumber air bersih melalui SPAM Petanglong yang ada di Kabupaten lain, dan beberapa warga lain masih menggunakan sumur gali yang berasal dari air tanah. Hal ini tentunya adalah terobosan yang cukup baik, karena kebutuhan air bersih di Kota Pekalongan sendiri semakin meningkat setiap tahunnya, jumlah penduduk yang ada dengan ketersediaan air bersih makin jauh dari kata seimbang. Apalagi permasalahan banjir rob dan penurunan tanah yang menyebabkan sumur galian warga tidak lagi menghasilkan air bersih yang cukup. Namun gagasan ini tentunya harus disesuaikan dengan anggaran yang ada serta dampaknya bagi lingkungan, salah satu metodenya adalah SWRO atau Sea Water Reverse Osmosis adalah proses untuk memisahkan kandungan garam dalam air laut sehingga didapatkan air tawar. Biaya yang diperlukan untuk pembangunan proyek pengolahan air laut ini mencapai angka 10 hingga 20 miliar, tentunya dengan nominal yang tak sedikit proyek ini cukup membebani APBD dan belum tentu keberlanjutannya, sehingga masih perlu dikaji lebih mendalam dan persiapan yang matang. 

   Paslon nomor urut 2 yakni HA Afzan Arslan Djunaid atau kerap disapa Aaf, memaparkan akan melanjutkan program yang sudah berjalan pada periode sebelumnya dengan meningkatkan sinergi bersama Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah pusat. Di antaranya pembangunan pelabuhan onshore, jalan lingkar utara, penanganan banjir dan rob di Sungai Bremi-Meduri, dan flyover. Beberapa program di atas tentunya banyak yang sudah berjalan dan beberapa masih dalam pengerjaan. Permasalahan utama yang dibahas oleh paslon nomor urut 2 adalah IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) yang masih menjadi masalah serius yang tak kunjung selesai, sungai di Pekalongan sebagian besar telah tercemar oleh limbah baik dari industri batik maupun jeans yang keduanya sama-sama menjadi komoditas utama tekstil Kota Pekalongan. Pembangunan IPAL di Kota Pekalongan sejauh ini belum menunjukkan perbaikan sungai dari cemaran limbah industri, hal ini tentunya berpengaruh pada ekosistem sungai, bahkan membahayakan keselamatan karena air sungai di Kota Pekalongan rawan meluap jika hujan deras dan banjir rob, sehingga menggenangi pemukiman warga. Penanganan banjir rob yang telah dilakukan HA Afzan Arslan Djunaid pada periode sebelumnya juga terbilang belum maksimal, karena beberapa wilayah di Kecamatan Pekalongan Barat dan Utara juga masih sering banjir dan tak kunjung menemukan solusi, sehingga realitas program yang akan dijalankan jika ia terpilih seharusnya lebih matang dan memberikan solusi konkrit, karena tentunya masalah ini sangat mempengaruhi aktivitas sosial dan ekonomi warga terdampak. 

    Beberapa visi misi dari masing-masing paslon pastinya telah melalui pengkajian dalam proses perumusannya. Warga Kota Pekalongan juga memiliki hak untuk mcalon Walikota dan Wakilnya pada periode mendatang, tanpa adanya paksaan ataupun ancaman. Kekurangan dan kelebihan masing-masing paslon dapat dilihat dari latar belakang maupun pengalaman yang telah dimiliki, maka sudah sepantasnya masyarakat bijak dalam menentukan pilihan menurut hati nuraninya. Kota Pekalongan tentunya akan memiliki pemimpin yang merepresentasikan masyarakatnya, sehingga kita memerlukan pemimpin yang tak hanya mengutamakan kekuasaan, tetapi juga memberi perubahan positif bagi Kota Pekalongan. 

(Ditulis oleh Zalfaa Zahia Khairunissa mahasiswi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun