Mohon tunggu...
hafsah zalfa Rafifah
hafsah zalfa Rafifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ( 23107030096 ) ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Di antara aku,kamu dan senja,kita menuliskan kenagan indah yang berlaku selamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tarian Tradisional Zapin Melayu

1 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:03 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suku Melayu adalah salah satu kelompok etnis yang penyebarannya telah berlangsung hingga ke berbagai pelosok dunia. Penyebaran ini terjadi melalui migrasi, perdagangan, dan interaksi antarbangsa selama berabad-abad, menjadikan suku Melayu tersebar luas di Asia Tenggara seperti di Semenanjung Melayu, Sumatera, Kalimantan, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan. Bahkan, jejak mereka dapat ditemukan di Sri Lanka dan Afrika Selatan.

Seiring perkembangannya, suku Melayu tidak hanya membawa populasi mereka tetapi juga budaya dan tradisi yang kaya. Budaya Melayu terkenal dengan adat istiadat yang kuat, kesantunan dalam berbahasa, serta nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong. Ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka, dari cara berpakaian hingga berbagai upacara adat.

Selain itu, suku Melayu juga dikenal dengan berbagai keseniannya yang beragam, mencakup seni sastra, musik, dan tari. Salah satu kesenian yang menonjol adalah tarian tradisional Zapin Melayu. Tarian ini berfungsi sebagai hiburan dan media untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan dakwah.

Kesenian Melayu, terutama tarian Zapin, telah beradaptasi dengan berbagai pengaruh lokal di daerah-daerah tempat suku Melayu menetap, seperti di Kepulauan Riau dan Kalimantan. Dengan penyebaran dan perkembangan yang luas, suku Melayu berhasil melestarikan tarian Zapin sebagai identitas budaya mereka, memastikan bahwa budaya Melayu tetap hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Makna dan Fungsi Tari Zapin Melayu

Tari Zapin Melayu memiliki makna yang sangat mendalam. Tidak hanya sebagai hiburan, tarian ini juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan dakwah. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara adat dan budaya Melayu, seperti pernikahan, khitanan, dan perayaan hari besar Islam. Setiap gerakan dalam tarian ini mengandung simbolisme yang kaya dan menggambarkan nilai-nilai kehidupan yang penting.

 Sejarah Tari Zapin Melayu di Indonesia

Tari Zapin merupakan salah satu tarian tradisional Melayu yang memiliki akar dari Yaman. Tarian ini dibawa oleh para pedagang Arab yang datang ke Nusantara pada abad ke-16. Nama "Zapin" sendiri berasal dari bahasa Arab, "Zafn," yang berarti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan. Awalnya, tari Zapin digunakan sebagai media dakwah dalam penyebaran agama Islam ke daerah Kepulauan Riau (Kepri). Seiring waktu, tarian ini menyebar ke luar kawasan Kepri, sejalan dengan perkembangan kerajaan-kerajaan Melayu di Indonesia, dan menjadi salah satu tarian tradisional yang paling populer di Indonesia.

 Beragam Jenis Tarian Zapin Melayu

Tari Zapin memiliki banyak variasi, yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Beberapa jenis Tari Zapin yang populer di Indonesia antara lain Zapin Melayu Riau, Zapin Melayu Jambi, Zapin Melayu Bengkulu, dan Zapin Melayu Sumatera Utara. Selain itu, terdapat juga Zapin Melayu dari Kepulauan Riau, Kalimantan, dan Jawa. Masing-masing varian ini memiliki perbedaan dalam hal gerakan, musik pengiring, dan pola lantai. Namun, secara umum, Tari Zapin memiliki ciri khas gerakan yang dinamis dan energik, diiringi oleh musik dengan tempo cepat dan menghentak.

 Penyebutan Tari Zapin di Berbagai Daerah

Tari Zapin yang telah berkembang ke berbagai daerah di Indonesia memiliki berbagai macam nama. Di pesisir timur Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan kepulauan sekitarnya disebut Zapin. Di Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu disebut Dana, di Lampung disebut Bedana, dan di Jakarta hingga Jawa disebut Japin atau Zafin. Selain itu, di Kalimantan tarian ini disebut Jepin, di Sulawesi disebut Jippeng, di Maluku disebut Jepen, dan di Nusa Tenggara disebut Dana-Dani. Meskipun memiliki berbagai nama, esensi dan nilai budaya yang diusung oleh tarian ini tetap sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun