Mohon tunggu...
hafsah zalfa Rafifah
hafsah zalfa Rafifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ( 23107030096 ) ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Di antara aku,kamu dan senja,kita menuliskan kenagan indah yang berlaku selamanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panggilan Darurat dari Gaza: Krisis Kematian Anak dan Seruan UNICEF untuk Menyelamatkan Generasi

4 Maret 2024   16:41 Diperbarui: 4 Maret 2024   16:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Pinterest putriayu

UNICEF mendesak Israel untuk memberikan izin kepada lembaga bantuan kemanusiaan agar dapat membawa bantuan ke Gaza melalui semua lintas batas, termasuk ke utara Gaza. Rasa putus asa dan keputusasaan di antara orang tua dan dokter semakin tak tertahankan karena menyadari bahwa bantuan penyelamatan nyawa hanya beberapa kilometer jauhnya, tetapi tidak dapat dijangkau. Lebih buruk lagi adalah teriakan meratap dari bayi-bayi yang perlahan-lahan mati di bawah pandangan dunia.

Menurut Khodr, "Hidup ribuan bayi dan anak lebih banyak bergantung pada tindakan mendesak yang diambil sekarang." Kematian tragis ini dianggap dapat dihindari dan sepenuhnya merupakan hasil dari tindakan manusia yang dapat diprediksi.

UNICEF juga menyoroti kurangnya pangan bergizi, air bersih, dan layanan medis di Gaza sebagai dampak langsung dari hambatan akses dan berbagai bahaya yang dihadapi operasi kemanusiaan PBB. Sejak dimulainya kampanye militer oleh Israel di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, Tel Aviv melaporkan hampir 1.200 kematian. Lebih dari 30.410 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, sedangkan 71.700 lainnya mengalami luka, dengan kerusakan besar, pengungsian, dan kondisi menuju kelaparan di wilayah tersebut. Situasi ini memerlukan solusi mendesak untuk mencegah tragedi kemanusiaan yang semakin meluas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun