Bekasi (02/09) Pandemi Covid-19 di Indonesia sendiri belum berakhir. Seluruh upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi resiko meningkatnya penyebaran Covid-19. Masyarakat perlu mengetahui potensi bahaya covid-19 di lingkungan sekitarnya untuk mengetahui mitigasi yang harus dilakukan.Â
Zalfa Nurjihan Suhada mahasiswi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis peserta dari KKN BTV 3 Universitas Jember. Dengan dosen pendamping lapangan Muhammad Bahrul Ulum, S.H.,LL.M dan mengambil tematik KKN "Program Pemberdayaan Bumdes/ Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19"
Peningkatan kasus Covid-19 di lingkungan RW 012 setiap bulannya merupakan salah satu permasalahan yang perlu ditangani oleh pihak satgas Covid-19 setempat . Saatgas Covid-19 di RW 012 khususnya RT 1,3, dan 5 sendiri belum mengetahui kegunaan dan manfaat dari aplikasi inarsik personal milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana aplikasi tersebut berfungsi untuk mengetahui potensi bahaya Covid-19 di lingkungan RW 012 khususnya RT 1,3, dan 5 Â serta mitigasi yang harus dilakukan oleh pengguna aplikasi tersebut. Selain itu, pihak satgas Covid-19 sendiri belum melakukan pengujian apakah termasuk zona hijau atau zona berbahaya menggunakan aplikasi inarisk personal milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Oleh karena itu, edukasi terkait pemanfaatan aplikasi inarisk personal ini sangatlah penting, dikarenakan untuk mengatahui potensi bahaya Covid-19 di wilayah tersebut serta menumbuhkan rasa kewaspadaan untuk menghadapi Covid-19.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh Universitas Jember yang mengusung tema Back to Village 3 tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 s.d. 10 September 2021. Tematik KKN yang akan dilaksanakan adalah "PROGRAM PEMBERDAYAAN Bumdes/ JARING PENGAMAN DESA PENANGANAN COVID-19". Kegiatan yang akan dilakukan antara lain memberikan edukasi terkait pemanfaatan aplikasi inarisk personal kepada ketua RT 1,3, dan 5 selaku satgas Covid-19 dan juga kepada beberapa warga.
Aplikasi inarisk sendiri adalah aplikasi android atau ios yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampilkan tingkat resiko Covid-19 sekaligus saran untuk mitigasi yang harus dilakukan oleh pengguna inarisk personal itu sendiri. Aplikasi inarisk personal sendiri penting dimiliki oleh semua orang sebagai upaya mempersiapkan diri dan keluarga dalam menghadapi bahaya Covid-19 dan juga melaporkan kegiatan pencegahan. Â Kegiatan selanjutnya adalah memberikan arahan kepada SATGAS Covid-19 khususnya satgas covid-19 RT 1,3, dan 5 dan juga warga mengenai cara penggunaan aplikasi inarisk personal. Â Dengan adanya aplikasi inarisk personal ini diharapkan ketua RT selaku satgas Covid-19 dan juga warga dapat bermanfaat untuk mengetahui potensi bahaya Covid-19 di Lingkungan RT 1,3, dan 5 dan juga mitigasi yang harus dilakukan. Program kerja tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan untuk antisipasi potensi bahaya Covid-19 di lingkungan RT 1,3, dan 5.
Kampus Universitas Jember sendiri menyadari bahwa selama pemberlakuan PPKM, kegiatan KKN Universitas Jember diberlakukan dengan mengangkat tema Back To Village, dimana kegiatan KKN yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Jember kepada masyarakat di lingkungan wilayah domisili masing-masing. Manfaat dengan adanya KKN Back To Village yang sudah diselenggarakan selama 3 tahun berturut-turut adalah walau dengan adanya pandemi Covid-19 mahasiswa universitas jember tetap bisa mengabdi kepada masyarakat walau terhalang kondisi yang sedang terjadi saat ini. Dengan diadakannya KKN BTV 3 juga diharapkan dapat memberikan dampak yang postif bagi masyarakat yang menjadi sasaran KKN BTV 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H